Hidayatullah.com– Suasana Ramadhan di tanah air selalu dirindukan oleh setiap orang di perantauan. Masyarakat Indonesia di Islamabad, Pakistan, juga ingin merasakan Ramadhan tahun ini tetap khusyuk dan menyenangkan.
Bagi mereka, kesan berpuasa di tanah air bisa diciptakan meski jauh dari sanak saudara.
Ramadhan di Pakistan tahun 1440H/2018M ini berlangsung pada musim panas dengan waktu puasa sekitar 16 jam, lebih panjang 3 jam dari di tanah air.
Hal ini tidak mengurangi semangat WNI untuk tetap beraktifitas seperti biasa. Ramadhan adalah bulan untuk perdalam kesimbangan hubungan dengan Ilahi dan kepedulian kepada sesama.
Bersama 200 orang WNI di Islamabad, Dubes Iwan Amri selaku tuan rumah menggelar acara buka bersama di Aula Budaya Nusantara KBRI Islamabad, 17 Mei 2019.
“Ramadhan merupakan berkah Tuhan Yang Maha Kuasa bagi kita umat manusia. Puasa di bulan Ramadhan adalah pemurni jiwa yang selalu dibarengi dengan kegiatan yang memupuk peningkatan kepedulian sosial dan kasih sayang kepada sesama,” ujarnya sebagaimana siaran persnya KBRI Islamabad kepada hidayatullah.com, Sabtu (18/05/2019) sore WIB.
Setiap tahun KBRI Islamabad selenggarakan buka bersama dengan WNI di setiap akhir pekan.
Tuan rumahnya secara bergilir dilakukan oleh seluruh staf KBRI, dan WNI yang bersedia. Buka puasa dilanjutkan dengan shalat wajib berjamaah, shalat tarawih, dan kultum.
Beruntung di sini mahasiswa Indonesia sangat aktif bekerja sama dengan KBRI dalam kegiatan sosial keagamaan. Pada Ramadhan ini mereka menjadi imam shalat dan pemateri kultum serta membantu penyiapan logistik.
Momen berbuka puasa bersama menjadi tradisi yang sudah berjalan sejak lama. Tradisi tersebut tetap terjaga karena sesuai dengan keragaman dan adat kebiasaan bangsa Indonesia, yang masih sangat menjunjung tinggi silaturahim.
Buka bersama di KBRI Islamabad kali ini menjadi terasa sangat istimewa. Bagaimana tidak? Seiring beribadah bersama, masyarakat dapat menikmati sajian khas Indonesia yang disiapkan oleh setiap keluarga staf KBRI Islamabad secara bergilir.
Berkumpul di negeri rantau menjadi cara WNI pupuk rasa kebersamaan. Buka puasa bersama di bulan Ramadhan selain menjadi penguat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah, juga menjadi pengikat rasa berbangsa Indonesia di perantauan.*