Hidayatullah.com–Ramadhan kali ini menjadi momentum yang sangat berharga, utamanya dalam upaya mempererat ukhuwah sesama muslim. Hal inilah yang menjadi tujuan utama pertemuan alumni dan pengurus Syabab Hidayatullah yang berlangsung Jum’at petang di kawasan kampus Universitas Indonesia (UI) Depok (27/8).
“Ukhuwah itulah yang harus menjadi prioritas dalam hidup kita, utamanya di bulan suci ini. Arus budaya dan serangan materialisme hendaknya menjadikan ukhuwah kita semakin erat, semakin kuat. Bukan sebaliknya, terus-menerus terkikis dan pada akhirnya sirna ditelan kesibukan-kesibukan duniawi yang melenakan,” ujar Asdar Majhari Taewang, mantan Ketua Umum Syabab Hidayatullah periode II.
Selain itu, Syaiful Hamid, Biro Hukum PP Hidayatullah, mengingatkan generasi muda muslim agar sebisa mungkin mengantisipasi situasi yang berkembang, untuk tetap eksisnya dakwah di tanah air.
“Tidak bisa dipungkiri hari ini, anak-anak muda mulai banyak yang silau dengan budaya materialisme yang individualistik. Jangankan teman seperjuangan dalam dakwah, keluarganya pun sudah mulai banyak yang tidak saling kenal. Hal ini tentu bukan problem sederhana. Generasi muda harus mengantisipasi kondisi ini, agar dakwah kelak tetap bisa eksis dan bisa berjaya di Indonesia,” ujarnya penuh semangat.
Oleh karena itu, forum silaturrahmi baik dalam bentuk formal maupun informal menjadi media yang sangat tepat untuk mempererat ukhuwah, mempersaudarakan istri-istri dan anak-anak.
“Ukhuwah bisa kita bangun dengan senantiasa melakukan silaturrahim antarsesama. Selain akan mempererat ukhuwah di antara kita yang telah saling bersaudara atas dasar iman ini. Hal tersebut juga bisa menjadi wadah untuk memperkenalkan istri-istri kita dan selanjutnya dipersaudarakan. Begitu pula dengan anak-anak kita. Jika orang tuanya bersaudara dan solid dalam dakwah, kenapa tidak nilai semacam ini kita wariskan kepada mereka,” tegas Musliadi, Ketua Umum Syabab Hidayatullah.
Acara tersebut digelar sebagai bentuk kepedulian atas kondisi mayoritas pemuda di negeri ini yang mudah sekali larut dalam budaya materialisme. Sibuk dengan isu-isu kekinian, pada saat yang sama lalai untuk membangun basis-basis kekuatan yang bisa diwujudkan dengan kualitas silaturrahim yang saling mengingatkan pada jalan yang lurus.
“Hari ini kita lihat tidak sedikit orang-orang, khususnya pemuda yang mulai asyik dengan pekerjaannya masing-masing dengan melupakan nilai-nilai persaudaraan bahkan kekeluargaan. Yakinlah sebagus apapun ide, gagasan dan bahkan gerakan sekalipun, tanpa adanya ukhuwah itu tidak akan bisa membumi. Sebab hanya ukhuwah yang dapat menjadi media kontrol sesama kita untuk tetap saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.”
“Momentum Ramadhan ini harus bisa melahirkan satu kekuatan nyata dalam diri kita, keluarga kita dan komunitas umat Islam. Karena sebaik-baik keutamaan di bulan penuh berkah ini adalah terjalinnya ukhuwah untuk dakwah semata-mata karena Allah SWT,” tambah Syaiful Hamid. [imam/hidayatullah.com]