Hidayatullah.com — Anda yang menjalani awal puasa Ramadhan tahun ini dengan kemudahan beribadah, patutlah bersyukur. Pasalnya, sejumlah umat Muslim di tempat lain mengalami kesusahan.
Nihilnya fasilitas ibadah dialami warga Muslim di Cang Duri, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD), pasca musibah gempa bumi beberapa waktu lalu.
Mushallah andalan mereka yang bernama Nurul Huda roboh digoyang getaran tektonik. Mushalla yang menjadi salah satu pusat tempat ibadah dan kegiatan masyarakat Desa Cang Duri, Blang Mancong, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, itu rusak parah.
“Semua hancur tidak bisa di gunakan lagi. Awal Ramadhan ini warga terpaksa mendirikan tenda darurat sebagai mushalla sementara,” kata Mursalin Murshal, salah seorang relawan kepada hidayatullah.com, Senin malam (09/07/2013).
Kata Mursalin, beberapa waktu lalu di atas bekas musholla tersebut telah didirikan mushollah darurat. Adapun kapasitasnya terbatas baru dapat menampung sebanyak 50 orang.
Saat ini, jelas Mursalin, ada sekitar 10 orang relawan yang masih terus membantu para korban gempa, dua di antaranya adalah tim medis dari Islamic Medical Services (IMS) Jakarta.
“Keberadaan relawan memfasilitasi peribadatan, dan menghidupkan sholat jamaah lima waktu,” jelasnya dalam sambungan telepon.
Beberapa waktu lalu, relawan dipercayakan juga menjadi khatib shalat Jumat di wilayah Kecamatan Ketol.
Mursalin menuturkan, kebutuhan yang sangat mendesak dibutuhkan masyarakat setempat korban gempa yang bertepatan bulan Ramadhan, yaitu bahan konsumsi untuk sahur dan berbuka, peralatan ibadah seperti sajadah, al-Qur’an, tikar, alat pengeras suara, terpal, dan buku-buku tulis untuk anak-anak.*