Hidayatullah.com- Banyak jalan meraih keberkahan bulan Ramadhan. Setidaknya hal itu yang mendasari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) al-Aulad Hidayatullah, Balikpapan, Kalimantan Timur ketika menggelar Bakti Sosial (Baksos) Ramadhan beberapa hari yang lalu (16/07/2013).
Saat ini, dengan momentum bulan suci Ramadhan, PAUD al-Aulad mengawali Tahun Ajaran Baru 2013-2014 dengan menggelar baksos. Mereka membagi-bagikan beberapa paket sembako kepada 30 orang da’i sesepuh dan lansia (lanjut usia) yang berada di kawasan Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan.
Sebelumnya, barang sembako tersebut dikumpulkan secara sukarela dari murid-murid baru PAUD al-Aulad yang berjumlah 35 orang. Rata-rata mereka adalah anak warga Pesantren Hidayatullah yang bermukim di kampus Gunung Tembak. Di antara mereka ada yang membawa gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, dan beberapa barang lainnya.
Meski dikemas sederhana, kegiatan baksos yang berpusat di ruang aula PAUD ini tak mengurangi kebahagiaan murid-murid PAUD dalam berbagi. Beberapa anak bahkan terlihat berebutan sembako, sekedar ingin menyampaikan langsung kepada para mustahik (penerima sumbangan).
“Alhamdulillah kegiatan berlangsung lancar,” ucap Sulmiati Sholeh, seorang guru senior PAUD al-Aulad.
“Sejak awal kami ingin anak-anak merasakan kebahagiaan ketika berbagi dengan sesama,” lanjutnya tersenyum bahagia.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Ibu Tum, seorang janda penerima sumbangan sembako tersebut. Ia mengaku tidak dapat menyembunyikan kebahagiaan dalam kegiatan baksos PAUD al-Aulad.
“Ketulusan anak yang memberi yang membuat sumbangan itu bernilai,” ucap Ibu Tum terharu.
Selama bertahun-tahun, Ibu Tum pernah mengemban amanah sebagai “Ibu Dapur” untuk ratusan santri di Pesantren Hidayatullah Balikpapan. Setiap hari, ia bertugas memasak nasi, sayur, dan lauknya di Dapur Umum Pesantren.
Silaturrahim Parenting
Masih dalam rangkaian sambut Tahun Ajaran baru, PAUD al-Aulad juga menggelar Silaturahim Parenting bersama para orangtua/wali murid baru, menghadirkan Zainuddin Musaddad, praktisi parenting Balikpapan. Diharapkan, selain menjalin silaturahim, kegiatan ini berperan sebagai media komunikasi aktif antara pihak sekolah dan orangtua/wali murid di rumah.
Dalam paparan yang disampaikan, Ustadz Zain -sapaan akrab Zainuddin- menegaskan peran utama orangtua dalam pendidikan anak. Meski telah menyekolahkan anak, hendaknya para orangtua tetap berperan sebagai guru dan pendidik utama bagi anak-anaknya.
Caranya, kata dia, dengan memantau perkembangan anak di sekolah dan di luar rumah. Bukan sebaliknya, membiarkan mereka begitu saja. Seolah-olah urusan mereka selesai ketika sudah masuk sekolah.
Ustadz Zain juga menyayangkan adanya sikap keliru sebagian orangtua yang tidak peduli dengan pendidikan anaknya.
“Jangan sampai ada orangtua yang membiarkan anaknya pergi sekolah padahal anaknya belum mandi atau belum sarapan,” imbuh ustadz yang juga Pembina di PAUD al-Aulad Hidayatullah.
Bertempat di aula PAUD al-Aulad, kegiatan Silaturahim Parenting ini mendapat sambutan antusias dari orangtua/wali murid. Mereka bersyukur mendapat pencerahan tentang pendidikan anak.
“Senang aja dapat pencerahan tentang pendidikan anak,” ujar Fitriani (31), salah seorang peserta Silaturahim Parenting. Ibu empat orang anak itu hadir sambil mengantar Sulaim, putra ketiganya, masuk sekolah di PAUD al-Aulad.
Kini seiring perjalanan PAUD al-Aulad mulai mendapatkan kepercayaan dalam membina anak usia dini (Play Group). Berdiri sejak tahun 2005, PAUD al-Aulad telah menamatkan 200-an murid.
Untuk saat ini, bahkan murid-murid PAUD al-Aulad tak lagi sebatas anak warga Pesantren Hidayatullah yang bermukim di kawasan Kampus Gunung Tembak. Sebagian murid juga ada yang berasal dari masyarakat luar sekitar pesantren. Mereka rela antar jemput anak-anak mereka dengan satu harapan sederhana. Semoga Anak-anak mereka menjadi generasi anak yang shalih dan shalihah.*/Kiriman Masykur/Koresponden hidayatullah.com di Balikpapan