BELUM lama ini pemerintah Amerika lewat juru bicara Kementrian Luar Negerinya Jeniffer Bsaki menyatakan bahwa Washington membekukan bantuan militer dan ekonominya untuk Mesir menunggu adanya kemajuan yang kredibel ke arah pemerintahan sipil yang terpilih secara demokratis.
Seperti yang sudah kita pahami bersama, perkataan Amerika itu tidak berarti menghentikan bantuan beracun untuk Mesir. Itu hanyalah bagian dari tekanan untuk menegaskan jatuhnya pemerintahan baru menurut apa yang diinginkan oleh Amerika, sehingga tidak terjadi sesuatupun yang di luar perhitungan Amerika.
Bantuan yang Amerika berikan terhadap Mesir adalah salah satu cara atau bahkan metode yang dipakai oleh Amerika untuk menjajah bangsa-bangsa, memperluas kekuasaannya, memperluas kontrol dan pengaruhnya.
Metode seperti ini dipakai oleh Amerika semenjak Amerika masuk ke Timur Tengah sebagai kekuatan imperialis baru.
Amerika sejak awal telah merencanakan metode ini, dan telah dirumuskan dalam konferensi Istambul yang diselenggarakan oleh para diplomat Amerika untuk grup Arab.
Di antara rencana itu adalah menjadikan kerja sama dengan penduduk negeri sebagai cara untuk mengakses ke kawasan. Yaitu dengan memberikan bantuan beracun yang mereka sebut kerja sama. Metode inilah yang menjadi bagian dari politik Amerika untuk mengakses ke pelosok kawasan, merekayasa antek-antek, merampas kekayaan alam, dan memeras darah.
Amerika juga menggunakan cara bantuan untuk masuk ke Indonesia.Walaupun Soekarno dulu pernah menolak, Amerika tetap memaksa, memberikan tekanan dan mengintimidasi, hingga Soekarno pun menerima bantuan Amerika juga pengaruhnya.
Hingga saat ini kita bisa merasakan, bahwa kita ini masih ‘dijajah oleh Amerika’ dari berbagai sektor.Begitupun juga di Eropa.
Bantuan-bantuan Amerika ini sungguh membawa keburukan bagi bangsa-bangsa yang menjadi jajahannya. Negara ‘imperialis’ ini tidak memberikan bantuan kecuali untuk memperluas pengaruhnya.
Dari sisi lain bantuan ini tidak berarti sama sekali dengan PDB Mesir.
Bantuan Amerika sekitar 1500 juta dolar itu tidak lebih dari 0,3 % dari pendapatan Mesir. Lebihdari itu, bantuan-bantuan Amerika itu tidak ada artinya dibandingkan dengan kekayaan Mesir, baik dari minyak, tambang, dan terusan Suez. Sedangkan apa yang disebarkan oleh Amerika tentang kemiskinan yang melanda Mesir apabila tidak ada bantuan dari Amerika, itu sebuah kebohongan besar.
Kemiskinan yang terjadi di negeri Muslim semata adalah rekayasa yg disebabkan minimnya penguasaan terhadap pemerintahan, sumber daya alam dan kebijakan. Akibatnya kekayaan umat dikuasai oleh asing.
Kekayaan alam tidak didistribusikan dengan baik, malah kekayaan bangsa hanya bisa dinikmati oleh mereka yang berada di lingkungan birokrasi dan oleh bangsa asing.
Di sisi lain, Negeri-negeri Muslim juga terikat dengan bank dunia dan IMF.Inilah sebab mengapa terjadi kemiskinan di negeri muslim. Jika saja Amerika tidak berkuasa di negeri muslim, mungkin negeri muslim akan sejahtera, karena Allah telah mengkaruniakan
kekayaan alam yang melimpah yang bisa memenuhi kebutuhan umat, jika secara baik dikelola dan ditempatkan di pos-pos yangg telah di jelaskan oleh Allah.
Karena itu, wajib bagi Anda kaum Muslim di Negeri Kinayah menolak bantuan-bantuan itu. Termasuk juga di tempat kiita.
Inilah yang seharusnya umat Muslim lakukan dengan segenap daya dan upaya kita.*
Kiriman; Ela Abdillah
Jl.Gegerkalong Bandung Jawa Barat