American Israel Public Affairs Committee (AIPAC) adalah kelompok lobi Yahudi berpengaruh di Gedung Oval-nya Amerika Serikat (AS), bahkan tidak satu kandidat presiden yang jadi sebelum meminta restu padanya
Hidayatullah.com | AMERICAN Israel Public Affairs Committee (AIPAC) adalah lembaga lobi Yahudi yang memainkan peran utama dalam politik luar negeri Amerika. Misalnya saat memutuskan perang melawan Iraq, menekan pemerintah Iran dan Suriah, menentukan kebijakan politik Amerika terkait Hizbullah dan Hamas, ataupun ihwal memperbesar bantuan Amerika kepada Israel dalam bentuk dana dan persenjatan mutakhir.
Bahkan AIPAC lah yang menjadi “Kekuatan utama pengendali politik Amerika Serikat” untuk kebijakan Timur Tengah dan negara-negara Arab.
Dan yang tidak kalah penting, setiap kandidat calon presiden Amerika tidak akan memenangkan Pemilu tanpa ada dukungan langsung (restu) dari AlPAC, yang memiliki otoritas dan pengaruh luas di kancah politik Amerika. Cara AIPAC memaksa kan ide dan pendapatnva amat beragam, mulai dari cara simpatik sampai sogokan, ancaman, dan pengungkapan skandal.
AIPAC adalah organisasi Zionis yang kuat, didukung oleh materiil serta media massa, juga mayoritas anggotanya konglomerat; komitmen organisasi mereka pun kokoh, bahkan dianggap sebagai organiasi Zionis terkuat di dunia setelah Freemasonry!.
AIPAC sanggup menghukum tiap kandidat presiden atau anggota Kongres Amerika via otoritas keuangan dan media massanya!
Pendirian AlPAC
AIPAC adalah komite Amerika-Israel untuk pelayanan urusan publik dan organisasi ini disingkat menjadi AIPAC. Komite ini berdiri pada tahun 1959 M.
AIPAC didirikan pada masa pemerintahan Presiden Amerika, Dwight Eisenhower, dan dianggap sebagai organisasi Zionis. Bukti nyata yang menunjukkan atas hal ini ialah bahwa namanya dahulu adalah “American Zionist Committee for Public Affairs” yang didirikan pada tahun 1953 M.
Penggantian namanya menjadi AIPAC dilakukan setelah melemahnya hubungan antara para pendukung Israel dengan Presiden Amerika itu.
Puncak keretakan hubungan keduanya terletak pada dilangsungkannya penyidikan terhadap komite Zionis Amerika untuk urusan publik ini. Oleh sebab itulah, namanya diganti dan dibuatlah kelompok ‘penekan’ baru lain dengan nama Komite Amerika Israel untuk urusan public (AIPAC).
Tujuan AIPAC
Tujuan umum organisasi Yahudi ini tidak lain mewujudkan dukungan Amerika Serikat (AS) terhadap eksistensi Zionis yang ada di negeri Palestina, baik secara moril maupun materiil. AIPAC ini menghimpun kekuatan internasional untuk menentang setiap keputusan yang lebih memihak kepentingan Arab dan Palestina.
Pada tahun 2006, AI PAC mengungkapkan tujuan pendirian organisasi ini yaitu:
1. Menekan pemerintah Palestina supaya mau menerima keberadaan negara (palsu) Israel.
2. Menguatkan hubungan di antara Washington dan Israel melalui kerja sama bidang inteligen bilateral, juga melalui bantuan militer beserta ekonomi-pada tahun 2006, bantuan Amerika untuk Israel mencapai 2,52 milyar dolar.
3. Mengecam langkah-langkah negara Iran yang kerap mencoba mendalami teknologi nuklir dan menentang fakta Holocoust.
4. Menentukan prosedur serta langkalh-langkah antisipasi dalam menyikapi negara-negara dan kelompok-kelompok yang memusuhi Israel: seperti Libya, Libanon, Suriah, Hizbullah, dan negara atau kelompok lain yang mengancam eksistensi Israel (Palestina yang terjajah)
5. AIPAC adalah organisasi Yahudi yang mampu menekan para pemimpin Amerika agar mau mendukung kepentingan Yahudi.
6. AIPAC beranggotakan 4.500 tokoh Yahudi di tengah masyarakat Amerika Serikat, bahkan keanggotaannya terbatas untuk orang-orang Yahudi. Padanya berkumpul anggota-anggota dari Partai Demokrat dan Partai Republik.
7. Surat kabar Near East Reports menghadirkan suplemen berita dengan judul “Hakikat serta kebohongan”, yang menjadi sumber informasi utama bagi para anggota Kongres Amerika.
8. AIPAC mengadakan pertemuan tahunan yang dihadiri para pejabat negara serta para tokoh partai di Amerika, sebagaimana ia juga rutin dihadiri oleh para presiden Amerika-dan para kandidat Presiden-untuk mencari dukungan kaum Yahudi.
9. Organisasi ini selalu mengirimkan utusannya guna menghadiri sidang Kongres Amerika, baik yang terbuka maupun yang tertutup, supaya bisa mengikuti jalannya sidang dan menjamin komitmen kongres terhadap bangsa Yahudi.
10. Pada 6 Juli 1987 M, New York Times menyebutkan AlPAC sebagai suatu “Kekuatan utama pengendali politik Amerika Serikat di Timur Tengah.
11. AIPAC didukung kuat oleh para simpatisan serta penyokongnya di Kongres Amerika Serikat, dan dari dua partai politik: Demokrat dan Republik.
Dalam muktamar yang diselenggarakan tahun 2002 saja, AlPAC sudah mendapat dukungan dari lebih 50 anggota legislatif AS, plus 190 orang wakilnya, dan tak kurang ada 12 tokoh pemerintah Amerika turut serta di dalamnya.
12. Muktamar AlPAC acap kali menarik perhatian para pemimpin dan tokoh politik untuk dapat berbicara di dalam muktamar ini, sekaligus menyatakan pendapat dan dukungan mereka untuk Yahudi dan negara Israel. Di antaranya presiden Amerika sekarang, Barrack Obama; mantan Presiden Amerika Serikat (AS), beserta George W. Bush, dan Bill Clinton; juga mantan Wakil Presiden Amerika, Dick Cheney; kandidat Presiden AS pada pemilu 2008, John Mc. Cain; ketua DPR Amerika, Nancy Pelosi; dan anggota Majelis Tingginya: Evan Bayh, Suzan Collins, Joe Biden (Presiden AS saat ini), dan Hillary Clinton; sementara anggota Majelis Tinggi periode yang sebelumnya yakni Jhon Edwards: pemimpin utama Majelis Tinggi: Hary Ride, pemimpin minoritas kaum Majelis Mitch Mc. Oneil; serta mantan jubir (si juru bicara) Gedung Putih, Dennis Hastert; dan juga Neot Gingrich.
Begitu pun para pemimpin Israel -Palestina yang terjajah- seperti mantan PM Ariel Sharon dan Ehud Olmert. Dan beberapa tokoh yang berpengaruh di dunia ini, yang biasa membela kepentingan Yahudi. */Ensiklopedi Yahudi, Dr Thariq as-Suwaidan, Pustaka Imam Syafi’i