Hidayatullah.com — Masjid Power Street yang terletak di Brooklyn ini adalah salah satu dari masjid tertua di Amerika Serikat dan merupakan masjid pertama di New York City.
Awalnya, komunitas Muslim dari Lipka (Lithuania dan Polandia) Tatar mengikuti tetangga Polandia mereka bermigrasi ke Amerika Serikat dan akhirnya menetap di Greenpoint, Brooklyn.
Komunitas ini kemudian membentuk sebuah organisasi bernama American Mohammedan Society pada tahun 1907 dan menjadi badan hukum pertama yang tanah di New York City dengan tujuan untuk mempraktikkan Islam.
Masjid ini, bangunan dua lantai yang dibangun abad ke-19, sebelumnya adalah sebuah gereja, dan hingga kini bentuk luar bangunannya masih tetap nampak seperti tempat ibadah pengikut Kristen.
Namun, di bagian atas masjid itu terdapat sebuah menara kecil berornamen bulan. Sedangkan di dalamnya anda akan menemukan mimbar dengan lukisan Ka’bah di belakangnya.

Menurut akun Twitter @marrrryroom, terdapat pula ruang shalat terpisah untuk pria dan wanita.
Ada juga koleksi buku atau perpustakaan kecil yang tidak boleh disentuh oleh pengunjung karena rapuh dan telah berumur puluhan bahkan ratusan tahun, termasuk Quran Polandia dan Rusia yang berasal dari tahun 1820an.

Tumpukan buku ini adalah naskah doa yang ditulis tangan ulama dan imam di Eropa yang dibawa imigran Muslim Lipka yang tersimpan di lemari Masjid Power Street.

Beberapa benda bersejarah lain juga masih tersimpan di masjid ini. Seperti Kamus Turki Utsmaniyah dari tahun 1898, dengan coretan ungu yang diyakini milik anak-anak pemilik kamus.
Tulisan doa kecil dari tahun 1930-an dan juga kemungkinan tulisan seorang penghafal Quran yang menulis Surat Maryam, Rahman dan Waqiah, serta Surat as-Saffat.
Serta lukisan masjid yang diletakkan rapih dalam sebuah pigura.
Salah satu penjaga yang kini merawat masjid pertama di New York City mengaku bahwa kakeknya dulunya adalah imam masjid tersebut.

Sang kakek, bernama Ibrahim Ratkewitch, lahir di NYC pada tahun 1914, pindah ke Belarusia segera setelah itu, menghafal Quran dan pindah kembali ke AS, dan melayani AS selama Perang Dunia II.
Setelah perang dia mencari nafkah dengan memperbaiki AC dan menjadi imam. Dia meninggal saat menyelesaikan haji pada tahun 1984.
Anda bisa menemukan masjid pertama di New York City ini di jalan 104 Powers Street New York City, New York, Amerika Serikat.*