Hidayatullah.com — Istilah Kiblat atau Qiblah (dalam bentuk masdar) berasal dari bahasa Arab yang berarti Arah, berasal dari kata qabbala yaqbulu qiblah yang berarti menghadap.
Asal kata القبلة adalah مقبلة, sinonimnya adalah وجهة dari kata موجهة yang artinya adalah keadaan arah yang dihadapi, lantas pengertiannya dikhususkan pada suatu arah, di mana semua orang yang mendirikan salat menghadap kepadanya.
Sedangkan menurut definisi Departemen Agama Republik Indonesia, kiblat adalah suatu arah tertentu bagi umat Muslim untuk mengarahkan wajahnya dalam melaksanakan sholat.
Definisi ini membuat penentuan arah kiblat menjadi hal yang penting bagi umat Islam karena merupakan bagian dari ibadah.
Para cendekiawan dan ilmuwan Muslim terdahulu, bermodalkan ilmu Falak, mempunyai berbagai alat untuk mencari arah kiblat. Alat yang dipergunakan antara lain adalah bencet atau miqyas atau tongkat istiwa’ dan rubu’ mujayyab atau busur derajat hingga kompas arah kiblat.
Kali ini kami akan menampilkan 10 kompas arah kiblat dari masa peradaban Islam. Para ilmuwan Muslim tidak hanya membuat alat yang dapat menentukan arah kiblat di kompas yang dapat berfungsi dengan baik, namun juga memiliki keindahan.
- Kompas Arah Kiblat ini kemungkinan berasal dari akhir abad ke-18 atau abad ke-19. Terbuat dari kayu bercat lacquer dengan penutup besi. Di dalamnya terdapat gambar Masjidil Haram dan Ka’bah.

- Kompas Arah Kiblat dari abad ke-19, Turki. Bagian dalamnya memiliki gambar Ka’bah, dengan nama-nama berbagai kota di dunia tertulis melingkar.

- Kompas Kiblat dari tahun 1582-1583 (990 Hijriyah) Mesir. Berupa jam matahari Horizontal Mesir dengan gambar Ka’bah di tengahnya. Dibuat untuk garis lintang Istanbul, ini adalah salah satu contoh instrumen yang tidak biasa.

- Kompas Arah Kiblat, dari tahun 1738-1739 Sultanahmet, Istanbul, Turki. Qiblanuma secara harfiah berarti ‘menunjukkan arah ke Ka’bah’. Tutup bagian dalam menunjukkan menara Masjid al-Haram di Mekkah, dengan Ka’bah di halaman.

- Kompas Arah Kiblat, dari abad ke-19, Turki. Bagian dalam penutup dengan Ka’bah di tengahnya dikelilingi oleh maqam dari empat mazhab Sunni dengan pemandangan Mekkah. Alas dengan kompas dengan jarum baja dan penutup kaca.

- Kompas Arah Kiblat, abad ke-19, Turki. Di dalam sampul dicat dengan medali tengah yang mewakili pemandangan udara masjid al-Masjid al-Ḥarām di Mekkah. Di dalam kotak dengan kompas & lukisan medali pemandangan Masjid Al-Aqsa. Dibuat khusus untuk Madinah.

7. Kompas Arah Kiblat, 1700-1825, Turki. Pencari Kiblat digunakan untuk menemukan arah dan waktu sholat oleh jamaah Muslim. Menurut prinsip utama (atau lima rukun) Islam Muslim harus berdoa lima kali sehari.

8. Kompas Arah Kiblat, abad ke-19, Turki. Mangkuk miniatur logam putih dengan penutup yang diukir dengan pita bunga di sekitar pusat semprotan bunga yang serupa, tutupnya dibuka untuk memperlihatkan pelat jam lengkap melingkar yang berputar di sekitar pusat yang dicat dengan Ka’bah.

9. Kompas Arah Kiblat, abad ke-19, India. Sebuah tulang kecil pencari kiblat Mughal dengan pemandangan Al-masjid Al-haram ke bagian dalam penutup, alas dengan kompas dengan jarum baja berbentuk salib dan penutup berlapis kaca.

10. Kompas Arah Kiblat, abad ke-19, Turki. Bagian dalam alas menggambarkan Ka’bah, dikelilingi oleh nama-nama berbagai kota, bagian dalam tutup dengan pemandangan Mekkah yang lebih luas.
