Hidayatullah.com–Menteri Luar Negeri Saudi Adel Al-Jubeir mengatakan pada hari Selasa (05/09/2017) bahwa pembicaraan Iran tentang normalisasi hubungan diplomatik dengan Arab Saudi menggelikan.
Al-Jubeir mengatakan kepada para wartawan di London bahwa Teheran pertama-tama harus mengubah kebijakannya sebelum pencairan hubungan diplomatik dapat terjadi.
Dia menanggapi ucapan Menteri Luar Negeri Iran Mohammed Javad Zarif, yang dimuat Kantor Berita Pelajar Iran, yang mengusulkan agar kunjungan diplomatik dapat dilakukan setelah musim haji.
“Komentar Menteri Luar Negeri Iran itu menggelikan,” kata Al-Jubeir, seperti dilansir Reuters. “Jika Iran ingin memiliki hubungan baik dengan Arab Saudi, negara tersebut harus mengubah kebijakannya. Iran harus menghormati hukum internasional,” ujarnya dikutip laman Arabnews.
“Pada saat ini, kami tidak melihat … bahwa mereka serius ingin menjadi tetangga yang baik,” kata Al-Jubeir.
Dia mengatakan bahwa pembicaraan-pembicaraan diplomatik dengan Iran adalah untuk urusan ibadah haji, tidak mempresentasikan normalisasi hubungan dan bahwa kontak semacam itu tidak ada hubungannya dengan politik.
“Kami memiliki musim haji, dan saat kami melaksanakan ibadah haji, kami mencoba untuk tidak mempolitisasinya … Tapi ini bukan normalisasi,” katanya. “Pertemuan seputar haji, tidak ada hubungannya dengan politik. Ini masalah agama.”
Baca: Putra Mahkota Arab Saudi Terima Tokoh Syiah Iraq Moqtada Al-Sadr
Sara Bazoobandi, dosen senior ekonomi politik internasional di Regent’s University London, mengatakan bahwa dia tidak percaya akan adanya pencairan hubungan antara Arab Saudi dan Iran dalam waktu dekat kecuali jika ada keadaan-keadaan yang memerlukan dialog segera.
“Saya cukup pesimis. Saya pikir tidak akan ada perubahan kecuali ada kepentingan dalam waktu dekat,” katanya kepada Arab News.
Menteri Luar Negeri Saudi mengunjugi London karena adanya kekhawatiran baru tentang program nuklir Iran yang kontroversial yang diangkat oleh utusan Presiden Donald Trump di PBB.*/Abd Mustofa