Hidayatullah.com–Turki telah melancarkan lebih dari 68.000 operasi kontra-terorisme pada tahun lalu dan 515 serangan teror telah dapat dicegah, demikian Mendagri Suleyman Soylu dikutip Anadolu Agency, Rabu 11 Oktober 2017.
Dalam operasi ini, 30.167 tersangka telah ditahan dan sedang menunggu pengadilan atas dakwaan teror, dia menambahkan.
Berbicara dalam pertemuan gubernur provinsi di Ankara, Soylu mengatakan 68,464 operasi anti-teror itu menarget PKK, ISIS, FETO dan kelompok-kelompok kiri radikal seperti Partai-Front Pembebasan Rakyat Revolusioner (DHKP-C).
Sekitar 40,215 operasi itu menarget PKK dan 25,818 menarget FETO, yang oleh Ankara tuduh sebagai dalang upaya kudeta gagal pada tahun lalu.
Soylu mengatakan 2,242 pelaku teror telah dinetralkan – sebuah istilah yang militer Turki sering gunakan untuk menyebut ‘teroris’ yang terbunuh.
Sekitar 300 terduga pelaku terorisme telah terbunuh selama 9 bulan terakhir oleh drone terbang yang dioperasikan oleh pasukan keamanan Turki. Turki semakin banyak menggunakan drone-drone bersenjata, secara khusus dalam menarget PKK di wilayah pedalaman, pada beberapa bulan terakhir ini.
PKK (Partiya Karkerên Kurdistanê) alias Partai Buruh Kurdistan yang berideologi Marxisme-Leninisme — yang didaftarkan sebagai sebuah organisasi teroris oleh Turki, AS dan UE — melanjutkan kampanye bersenjatanya melawan Turki pada Juli 2015.
Sejak itu, kelompok tersebut telah bertanggungjawab atas kematian dari lebih dari 1,200 personel keamanan Turki dan penduduk sipil.
Sekitar 92,000 operasi anti-narkoba di sepanjang Turki pada tahun ini hingga 30 September telah menyita sekitar 9,7 ton heroin dan 212 ton ganja serta kokain dengan jumlah besar.
Soylu juga menyebutkan tentang keamanan perbatasan di perbatasan selatan Turki.
Baca: Suku Turki di Iraq Selatan Hadapi Ancaman ISIS, PKK dan Milisi Syiah
Dia mengatakan dinding beton yang dibangun di sepanjang perbatasan dengan Suriah sekarang diperpanjang 755 kilometer (469 mil) dan pembangunannya, yang dimulai pada 2015 sepanjang 911 km (566 mil), terus berlanjut. Sebuah dinding keamanan sepanjang 38 km (24 mil) juga telah didirikan di sepanjang perbatasan provinsi Hatay, Soylu menambahkan.
Dalam rangka melawan penyelundupan dan penyeberangan ilegal, tembok setinggi 3 meter itu dilengkapi dengan kawat berduri dan menara pengawas, pengawasan eletronik, kamera thermal, radar, senjata-senjata yang dikontrol dari jarak jauh serta sensor pendengar dan getaran.*