Hidayatullah.com– Habib Muhammad Luthfi bin Yahya dari Pekalongan menyampaikan harapan atas Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno soal jabatan yang sedang diamanahkan Allah atas keduanya.
Habib Luthfi berharap agar amanah kepemimpinan itu benar-benar menjadi penolong khususnya bagi keduanya kelak sebagai syafaat.
“Gubernur DKI Bapak Al Hajj Anies Rasyid Baswedan beserta Wakil (Gubernur Sandiaga) tidak lain yang selalu kami memohon bahwa jabatan ini jangan sampai menjadi tuntutan di hadapan Allah Subhanahu Wata’ala, akan tetapi akan mendatangkan rahmat, syafaat, untuk kedua pemimpin tersebut,” ujar Habib Luthfi disambut “amin” warga DKI saat ia mengawali wejangannya di Lapangan Medan Merdeka Monas, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Ahad pekan kemarin, 26 November 2017, menandakan dimulainya penggunaan kawasan Monas untuk kegiatan publik termasuk keagamaan, setelah sebelumnya dilarang oleh (mantan) Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Penandaan itu antara lain dengan digelarnya acara Tausiyah Kebangsaan oleh Pemprov DKI Jakarta yang disampaikan oleh Habib Luthfi.
Baca: Hadapi Tantangan Berat, Anies-Sandi Dinilai Butuh Komitmen Moral Tinggi
Malam Senin itu, pantauan hidayatullah.com, tausiyah Habib Luthfi menyedot perhatian puluhan ribu bahkan diperkirakan ratusan ribu warga yang memadati sebagian besar sisi barat Lapangan Medan Merdeka Monas.
Dalam tausiyahnya, Habib antara lain mengingatkan hadirin agar menjaga akhlaknya.
Bicara akhlak, Habib mengatakan, Allah Subhanahu Wata’ala telah mencontohkan akhlak-Nya yang agung. Antara lain dengan cara memanggil kekasih-Nya, Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dengan panggilan khusus.
“Allah Ta’ala menghormati kepada Baginda Nabi, dipanggil Ya Siin, Ya Ayyuhan Nabi, Ya Ayyuhar Rasul, Ya Mudattsir, Ya Muzzammil, Ya Siin, wal quranil hakim, innaka laminal mursalin, ala shiratil mustaqim, panggilan Allah Ta’ala kepada Nabiyullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,” ujarnya.
Baca: Nasihat Kepemimpinan untuk Anies-Sandi: Mendekat kepada Allah dan Ulama
Dari situ, Habib Luthfi mengingatkan masyarakat untuk menjaga akhlak. Termasuk dalam hal menempatkan seseorang sesuai kapasitas dan jabatannya.
Misalnya, kata dia berpesan, jika di suatu tempat ada Ketua RT, Ketua RW, atau ustadz yang usianya lebih muda, maka jangan dianggap remeh.
“Terkadang kita merasa yang umurnya lebih tua, menganggap enteng sama RT-nya. (Manggilnya) ‘Te’, RT, mau ke mana lu?’,” sebut Habib menyisipkan gurauan disambut tawa sebagian hadirin.
“Apa beratnya memanggil ‘Mas RT’, apa beratnya mengundang Pak RT, apa beratnya kalau ceuk urang Sunda mah ‘Kang RT barangkat ka mana’?, seumpamanya,” Habib mencontohkan.
“Walaupun (Ketua) RT-nya muda, orangtua-orangtua sekampung itu sangat menghargai, insya Allah, dengan panggilan akhlak yang begitu tinggi, insya Allah ilalang yang akan merusak di lingkungan RT-nya maupun RW-nya tidak akan tumbuh. Karena apa? Begitu wibawanya Pak RT dihormati oleh warganya. Begitu pula, kita terhadap para pejabat,” pesan Habib dalam tausiyahnya selama sekitar setengah jam itu.*
Baca: Tausiyah Kebangsaan, PKS Berharap Jakarta Mencontoh Peradaban Madinah