Hidayatullah.com–Syeikh Al Azhar Prof. Dr. Ahmad Ath Thayyib menyatakan bahwa pihaknya menolak permohonan resmi kunjungan wapres AS untuk bertemu denganya pada tanggal 20 Desember mendatang, demikian lansir Bawwabah Al Azhar (8/12/2017).
Keputusan untuk menolak permohonan kunjungan itu merupakan respon atas pernyataan AS mengenai Al Quds, dimana mereka menyatakan bahwa Al Quds merupakan ibukota penjajah Zionis dan pihaknya akan memindah kedutaannya dari Tel Aviv menuju Al Quds.
Sebelumnya, AS melalui kedutaan di Kairo telah mengirimkan permohonan resmi untuk bisa mengatur [ertemuan antara wapres AS dengan Syeikh Al Azhar, dan Syeikh Al Azhar menyepakati akan hal itu. Namun setelah itu muncul pernyataan dari pihak AS mengenai status Al Quds yang menyakiti banyak pihak.
Syeikh Al Azhar pun menyatakan,”Bagaimana aku bisa duduk dengan pihak yang memberikan hal yang ia tidak memiliki hak atasnya. Presiden AS harus meralat keputusan yang batal secara legitimasi dan hukum.”
Syeikh Al Azhar Serukan Intifadhah
Selesai shalat Jumat. Syeikh Al Azhar menyampaikan untk penduduk Al Quds,”Bergeraklah untuk untuk intifadhah ke tiga, sesuai dengan kadar keimanan dan kecintaan kalian terhadap negeri kalian. Dan kami bersama kalian dan tidak akan membiarkan kalian terhina!”*