Hidayatullah.com–Sarawak akan menjadi negara bagian pertama yang menggunakan myBas elektrik yang diperkirakan akan beroperasi pada bulan Januari 2019, Sarawakvoice.
Menteri di Jabatan Perdana Menteri Nancy Shukri mengomentari pernyataan Perdana Menteri Najib Tun Razak dalam pidato pembukaan Sidang Umum Partai Pesaka Bumiputera Bersatu (PBB) Ke-14 di Pusat Konvensi Borneo Kuching (BCCK).
Menurut Anggota Parlemen Malaysia untuk konstituensi Batang Sadong di Sarawak ini, permintaan saat ini adalah penggunaan bus elektrik di Kota Kuching.
Untuk mewujudkan bus elektrik yang diumumkan oleh Kepala Menteri Abang Johari Tun Abang Openg, menurut Nancy, kesepakatan proyek perintis untuk proyek Transformasi Bus Transistor (SBST) sebelumnya harus diubah.
Perubahan kesepakatan pemerintah federal dengan operator jaringan Sdn Bhd Kuching City Bus Consortium (KBBK) pada bulan November 2017, memungkinkan penyediaan infrastruktur yang mampu mendukung penggunaan 90 bus elektrik yang menghubungkan semua Kuching.
Ini termasuk pembangunan stasiun pengisian bus elektrik.
Baca: Tahun 2022 Bus Tanpa Sopir Wira-wiri di Jalanan Singapura
Menurut Nancy, ketentuan baru perlu diterapkan karena juga melibatkan perubahan spesifikasi ukuran bus yang disiapkan termasuk bus skala kecil.
Tahun lalu, 2017, RB-HICOM Defence Technologies Sdn Bhd (DEFTECH), anak perusahaan DRB-HICOM Berhad (DRB-HICOM), dipercaya membangun dan memelihara Kendaraan Listrik (EV) Super Quick Charge (SQC) pertama Malaysia – bus Putra NEDO EV.
Proyek SQC merupakan hasil program transfer teknologi antara pemerintah Malaysia dan pemerintah Jepang. Memorandum of Understanding ditandatangani antara Putrajaya Corporation (PPj) dan New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) Jepang.
Bus elektrik dihadirkan, dengan harapan mampu mengurangi beban pencemaran udara.*