Hidayatullah.com–Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa gencatan senjata di Suriah, yang ditetapkan dalam resolusi 2401, tidak termasuk organisasi yang ia sebut sebagai “teroris” seperti An Nushrah dan mitranya Ahrar Asy Sham dan Jaisy Al Islam, demikian lansir Russia Today (26/2/2018).
Lavrov mengatakan dalam sebuah konferensi pers pada hari Senin bahwa “sistem gencatan senajata sama sekali tidak mempengaruhi operasi yang dilakukan oleh pemerintah Suriah dengan dukungan Rusia terhadap semua organisasi teroris, yaitu ISIS dan Jabhah An Nushrah dan siapa saja yang bekerja sama dengan mereka.”
“Ada juga sejumlah kelompok, baik di Ghuthah timur maupun di Idlib, yang disebut oleh mitra dan sponsornya dari Barat sebagai kelompok moderat, termasuk Ahrar Asy Sham dan Jaisy Al Islam,” Lavrov mengatakan.
“Kelompok ini bekerja sama dengan An Nushrah, yang ada dalam daftar Dewan Keamanan PBB Organisasi teroris.”
Menteri Rusia menambahkan, “Hal ini menjadikan seluruh mitra Jabhah An Nushrah tidak tercakup dalam gencatan senjata, dan mereka adalah target yang sah untuk operasi angkatan bersenjata Suriah dan semua yang mendukung tentara Suriah.
Sebagaimana dilansir oleh media, bahwa militer pemerintahan Bashar Al Asad dengan didukung Rusia melakukan serangan militer besar-besaran di Ghuthah Timur yang berimbas pada jatuhnya banyak korban dari kalangan sipil. Sedangkan Jaisy Al Islam, Ahrar Asy Syam serta Hai’ah Tahrir As Syam yang sebelumnya bernama Jabhah An Nushrah merupakan faksi-faski yang mendominasi wilayah tersebut.*