Hidayatullah.com—Mengawali tahun 2014, Pengurus Wilayah (PW) Muslimat Dewan Da’wah Aceh melaksanakan seminar Parenting yang bertemakan Peranan Orangtua Terhadap Pendidikan Anak Perspektif Islam.
Seminar yang dilaksanakan pada hari Ahad, 19 Januari 2014 di Aula Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh menghadirkan dua orang pembicara; Ustadzah Hj. Dedeh Agustinah,Lc (Konsultan Parenting Islam) dan Dian Marina, SP (Praktisi Psikososial dan Ketua P2TP2A Aceh).
Dalam paparannya, Dedeh Agustinah menjelaskan keluarga dalam pandangan ilmu tarbiyatul islamiyyah merupakan salah satu lembaga pendidikan, di samping sekolah dan masyarakat.
“Tidak seorang pun yang dilahirkan melainkan dalam konidisi fitrahnya, maka akibat orangtuanyalah yang menjadikan mereka Yahudi, Nasrani atau Majusi,” demikian ujar Dedeh mengutip hadits Nabi yang diriwayatkan Imam Muslim.
Di dalam keluarga, seseorang dilahirkan, dibesarkan dan dididik pertama kali oleh kedua orangtuanya. Karena itu, peran orangtua sebagai pendidik anak dalam keluarga menurut pandangan Islam dapat dilihat dari dua aspek
Pertama, menanamkan nilai-nilai keislaman dalam diri anak. Kedua, membangun dan mengembangkan kepribadian anak.
“Polisi Keluarga”
Sementara Dian Marina, yang lebih dikenal sebagai praktisi psikososial lebih banyak menyampaikan kasus-kasus kesalahan pola asuh anak dalam keluarga yang berpengaruh terhadap perkembangan perilaku anak.
Salah satu pola asuh yang salah sering dipraktekkan orangtua adalah tidak samanya perlakuan yang diberikan oleh ayah dan ibu terhadap anak. Ini yang kerap dikenal dengan istilah “polisi baik dan polisi jahat” dalam keluarga.
Banyak Ibu kadangkala dinilai berlebihan dalam memberikan kasih sayang kepada anak sehingga melahirkan sifat manja dan selalu mau dituruti, dan menjadi jauh dengan ayahnya. Juga sebaliknya hal tersebut dapat juga dilakukan oleh ayah.
Di sesi tanya jawab, seminar yang dimoderatori oleh Siti Zahara A. Djalil, terlihat peserta antusias menanyakan konsep dan solusi dari permasalahan cara mendidik anak menurut Islam dan dapat menjawab tantangan relaitas yang dihadapi hari ini.
Seminar ini dibuka oleh Kepala Badan pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Provinsi Aceh, Dra. Hj. Dahlia, M.Ag, dan diikuti oleh sekitar 100 peserta dari unsur ormas perempuan, pengurus majlis taklim perempuan yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar.
Dalam sambutannya Dahlia menyampaikan bahwa seminar ini menjadi penting dan strategis di tengah banyaknya persoalan dan tantangan yang dihadapi setiap rumah tangga dan keluarga yang ada di Aceh hari ini. Akibat globalisasi dan kemajuan tehnologi informasi banyak kasus-kasus keluarga di Aceh seperti trafikking, pergaulan bebas, narkoba, kekerasan dalam rumah tangga yang memerlukan penanganan serius dan komprehensif. Diharapkan seminar ini dapat memberikan kontribusi ke arah sana, demikian kepala BP3A mengakhiri sambutannya.*/Kiriman Roslaila Usman Latief (Banda Aceh)