Hidayatullah.com– Acara Muslim United kedua bertema “Sedulur Saklawase” ditutup pada Ahad semalam (14/10/2019) di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta. Dalam acara penutupan itu, dai muda, Salim A Fillah, meminta peserta Muslim United untuk membersihkan hati dari segala bentuk dendam dan ketidaksukaan karena arena Muslim United harus pindah.
Ia juga meminta para peserta menerima dan ridha atas ketentuan itu. Bukan hanya itu, penulis Muslim produktif ini juga mengajak seluruh peserta dan panitia untuk bersyukur meski harus pindah tempat.
“Kita pindah tempat karena sebuah kesadaran baru yang selama ini, -maaf- saya belum pernah dengar, belum pernah jadi konsen. Dulu-dulu tidak ada yang merasa memiliki Masjid Gedhe Kauman, dulu-dulu tidak yang merasa memiliki kagungan dalem ini,” ujar penulis buku Nikmatnya Pacaran setelah Pernikahan ini.
Baca: Kisah Masjid dan Jamaah Jogokariyan Melayani Peserta Muslim United
Keharusan bersyukur ini karena yang biasa tidak punya kepeduliaan terhadap masjid sudah punya kepeduliaan terhadapnya. Yang dahulu tidak peduli terhadap masjid warisan dari leluhurnya, hari ini sudah peduli lagi.
“Kita menunggu beliau-beliau hadir di Masjid Gedhe Kauman InsyaaAllah. Kita akan menjadi saksi perubahan InsyaaAllah. Bahwa beliau merasa memiliki masjidnya lagi,” tambahnya.
Ia juga berharap fungsi maksura dapat digunakan kembali. Di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, maksura adalah ruang khusus di dekat mihrab, berbentuk seperti sangkar persegi yang terbuat dari kayu. Pada dinding samping terdapat tempat meletakkan tombak.
Dulu maksura adalah tempat shalat dan tilawah Sultan di dalam Masjid. Dulu selalu digunakan Sultan ketika di dalam masjid untuk menjamin keamanan Sultan dari berbagai kemungkinan ancaman dan gangguan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Maksura Masjid Gedhe Kauman sudah lama kosong dari siapa yang seharusnya duduk disitu. Kita berdoa kepada Allah sebentar lagi maksura akan diisi oleh yang berhak Insyaallah,” tambah ustadz muda asli Jogokariyan ini.
Menurut Salim A. Fillah, keliru kalau misalnya Muslim United disebut baper.
“Itu berarti InsyaaAllah ada yang akan memakmurkan masjid yang selama ini dititipkan ke kampung Kauman untuk memakmurkan. Sekarang Insyaallah akan dimakmurkan kembali oleh yang lebih berhak. Dialah yang mewarisi secara sah dari leluhur Sultan Hamengkubowono I yang dulu setiap Jumat kliwon menjadi khatib di Masjid Kauman,” tutupnya.* Rofi Munawwar