Hidayatullah.com—Konflik internal yang tengah dihadapi para pejuang mujahidin di Suriah dinilai karena dipicu aktor perpecahan yang diduga berasal dari intelejen rezim Bashar al Asaad yang menyusup ditubuh mujahidin.
Ulama di Suriah berusaha mencari benang merah pemicu perpecahan tersebut. Mereka yakin pihak asing campur tangan dalam makar ini.
“Kami mau mengeluarkan segenap kelompok asing yang mencoba untuk mengintervensi permasalah Suriah. Selain itu juga dari kekuatan-kekuatan takfiri yang saya meyakini apa yang mereka lakukan bukan dari akhlak seorang Muslim. Seorang Muslim tidak mungkin membunuh seorang Muslim,”kata Syeikh Anas Suwaid, pengurus Ikatan Ulama Muda Homs kepada rombongan Jurnalis Islam Bersatu (JITU) termasuk hidayatullah.com, hari Jumat (12/04/2014) di sela-sela Muktamar Ulama Suriah di Turki Constitutive Meeting of Syrian Islamic Council (CMSIC).
Majelis ulama di Suriah, sambungnya, juga berupaya juga untuk menghilangkan pemikiran yang menyimpang sekaligus menjaga umat dari kelompok ekstrimis yang berlatih di Rusia kemudian datang ke berbaju Muslim.
“Sekembalinya mereka dari Rusia, mereka mulai membunuh kaum Muslimin dan menyembelih mereka,” tambahnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Senada dengan Syeikh Anas, Ketua Persatuan Ulama Idlib, Syeikh Musthafa Rahal menjelaskan masalah perselisihan ini digerakkan oleh rezim Bashar. Dia mengaku banyak menemukan fakta penyerangan dilakukan oleh sebuah kelompok yang ternyata adalah para tentara rezim.
“Mereka juga adalah para tentara berpaspor Iran. Hal itu kami dapatkan setelah mereka berhasil ditangkap oleh para mujahidin,” terangnya.*[Tim JITU]