Hidayatullah.com–Polisi “Israel” menembak mati seorang Muslimah di sebuah pos pemeriksaan Tepi Barat, mengklaim dia mendekati mereka dengan pisau, lansir Middle East Eyes.
Menurut kantor berita Wafa Palestina, saksi mata melaporkan bahwa pendudukan menembak dan melukai Muslimah itu dan membiarkannya tergeletak di tanah hingga mati sebelum menutup penghalang sepenuhnya dan mencegah kendaraan dan pejalan kaki lewat, yang menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Polisi “Israel” mengatakan perempuan itu, berusia 28 tahun, terus berjalan menuju penjaga di persimpangan Qalandia, antara Ramallah dan Yerusalem, meskipun berulang kali diperingatkan untuk berhenti.
Pembunuhan itu terjadi sehari setelah seorang remaja Palestina ditembak mati oleh tentara penjajah “Israel” pada hari Jum’at (11/06/2021) selama protes di Tepi Barat yang diduduki.
Menurut kantor berita Palestina Wafa, Mohammad Said Hamayel yang berusia 15 tahun tewas setelah pasukan “Israel” menembaki “protes publik terhadap pembangunan pos pemukiman kolonial ‘Israel’” di Beita, selatan kota Nablus, Tepi Barat.
Kementerian kesehatan Palestina mengatakan enam lainnya terluka oleh tembakan langsung.
Pasukan “Israel” sering melakukan serangan penangkapan di Tepi Barat yang diduduki. Pada tanggal 25 Mei, pasukan “Israel” membunuh seorang Palestina dalam satu serangan semacam itu di dekat Ramallah.
Tiga warga Palestina juga tewas di Jenin oleh pasukan khusus “Israel” Yamam pada hari Kamis (10/06/2021), yang dilaporkan dalam misi penangkapan di Tepi Barat utara.
Salah satu warga Palestina yang tewas diduga melakukan serangan penembakan terhadap tentara “Israel”, menurut seorang pejabat keamanan “Israel”.
Dua lainnya adalah anggota pasukan keamanan Otoritas Palestina (PA) yang menyaksikan penembakan awal di luar markas besar markas Unit Intelijen Militer PA di Jenin.
Wafa mengatakan orang-orang itu terbunuh ketika pasukan khusus penjajah “Israel”, yang mengenakan pakaian sipil, berusaha menahan orang-orang Palestina yang dicari di luar gedung.
Seorang anggota ketiga pasukan PA terluka parah dalam baku tembak dengan agen-agen Zionis “Israel”, menurut Wafa.
Sekitar 475.000 pemukim ilegal “Israel” tinggal di Tepi Barat yang diduduki, yang merupakan rumah bagi lebih dari 2,8 juta warga Palestina.*