Hidayatullah.com — Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan langkah antisipatif dengan memperkuat deteksi dini dan pencegahan terhadap kelompok teroris di dalam negeri menyusul kemenangan Taliban di Afghanistan. Juru bicara BIN Wawan Hari Purwanto mengatakan deteksi dini tersebut dilakukan terhadap kelompok yang memiliki kedekatan ideologis dan jaringan dengan Taliban.
Hal itu dilakukan lantaran pergerakan kelompok ‘teroris’ di dalam negeri dipengaruhi oleh perkembangan situasi di tingkat global dan regional. “Pada saat ISIS mendeklarasikan cita-citanya untuk mewujudkan Negara Islam di Irak pada 2014, ada beberapa WNI yang tertarik untuk menjadi bagian dari Negara Islam di Irak dan Suriah,” jelas Wawan kepada Anadolu Agency melalui pesan singkat pada Kamis (19/8).
Sementara itu terkait dengan kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) serta kedutaan Indonesia di Afghanistan, dia mengatakan pemerintah memastikan terus melakukan pemantauan meski Taliban berjanji tidak mengusik misi diplomatik asing di negaranya. Menurut Wawan, keselamatan WNI dan staf KBRI di Afghanistan menjadi prioritas utama pemerintah Indonesia.
“Sejauh ini kondisi WNI dan staf KBRI di Afghanistan dalam kondisi aman dan selamat,” jelas dia.
Sebelumnya, Taliban mulai menguasai Afghanistan dengan mengambil alih kendali ibu kota Kabul dari tangan Presiden Ashraf Ghani pada Minggu, dan menduduki istana kepresidenan. Ini terjadi setelah hari yang penuh perkembangan dari menit ke menit, termasuk masuknya Taliban ke ibu kota yang terkepung dan kepergian Presiden Ashraf Ghani bersama para pembantu dekatnya.*