Oleh: Dr Halimi Zuhdy
Hidayatullah.com | SESEORANG nyeletuk di dalam grup Whatsapp, “Orang Indonesia kok memperingati Bahasa Arab, kayak tak ada kerjaan lain?” katanya, ketika grup dipenuhi dengan ucapan selamat Hari Bahasa Arab Sedunia.
Saya balas celetukanya dengan sedikit gurau, ” Bro…bahasa Arab itu bahasa peradaban, bahasa paling eksis, paling eksotis, paling rasional, bahasa sumber umat Islam,” dan sejumlah alasan lain.
“Kamu tidak cinta bahasa Indonesia, kamu kurang NKRI, seharusnya hanya bahasa Indonesia yang kamu cintai?” sambungnya.
Saya balas sambal tertawa, “Yang paling tidak NKRI itu dikau, masak mewajibkan sekolah-sekolah bahasa itu (asing lainnya), dan bahasa Indonesia kau nomor duakan?”.
***
Memperingati bahasa Arab itu mensyiarkan, untuk mengingat-ngingat sejarah panjang bahasa Arab di Indonesia, dan sebagai bahasa penting bagi umat Islam sebagai refrensi utama agamanya. Kalau memperingati atau mempelajari agama asing itu tidak NKRI, bagaimana dengan Ir Soekarno dan Haji Agus Salim yang menguasi banyak bahasa? Apakah beliau tidak cinta bahasa Indonesia.
Keistimewaan Bahasa Arab
Bahasa Arab terpilih menjadi bahasa wahyu (Al-Qur’an), dan bahasa Arab akan terus bertahan (ada di muka bumi) selama Al-Qur’an masih ada. Bagaimana dengan pembelajarannya?
Ia juga akan terus berubah, sama seperti bahasa yang lain. Sedangkan ketahanannya sudah terbukti.
Bahasa Arab adalah bahasa tertua di muka bumi dan sampai hari ini masih terlihat segar bugar, ada perbedaan di kalangan peneliti tentang usia bahasa ini; tetapi tidak kita ragukan bahwa bahasa Arab yang kita gunakan saat ini sudah hidup selama lebih dari seribu enam ratus tahun (1600).
Bahasa Arab sebagai bahasa tertua dengan berbagai keistimewaannya dari aspek strukturnya, morfologi, tata bahasa, kesusastraan, serta imajinasinya, di samping kemampuan bahasa Arab dalam mengungkapkan berbagai aspek kehidupan. Dan bahasa ini juga menjadi induk (ibu) dari berbagai bahasa, diwakili oleh Himyarite (الحميرية), Babilonia, Ibrani, Aram, Abyssinian, atau bahasa Semit, yang berasal dari putra-putra Nabi Nuh, saw : Sem, Ham, dan Yafet.
Bahasa Arab telah mampu mengakomodasi berbagai peradaban; Arab, Persia, Yunani, dan India, dan yang sezaman dengannya pada waktu itu, dan menjadikannya satu peradaban, watak global, visi humanistik, untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Bahasa Arab dicirikan oleh kemampuannya untuk beradaptasi dan berkreasi dalam berbagai ilmu pengetahuan: seperti teknik, aljabar, kedokteran, seni, dan eksperimen ilmiah, di samping kreativitas yang telah dicapai di bidang sastra dan kepenulisan, di mana banyak sarjana telah mampu menulis beberapa buku dalam seni yang berbeda, dan di antara contoh yang paling menonjol dari gaya ini adalah buku ulama Yaman Ismail bin Abi Bakr bin Al-Muqri.
Keistimewaan lainnya; bahasa Arab digunakan lebih dari 422 juta orang. Tidak berubahan selama 14 Abad.
Ia menjadi bahasa ke 5 yang paling banyak digunakan di dunia. Ia juga bahasa resmi dari 22 negara di dunia.
Bahara Asab satu-satunya bahasa di dunia yang mempunyai huruf dhat (ض), maka bahasa ini dikenal dengan bahasa Dhat. Jumlah kata terbanyak di dunia, yaitu 12.302. 912.
Ia memiliki 16 ribu akar kata (dibandingkan dengan bahasa lainnya, 700 akar kata (جذر لفوي). Dan banyak bahasa yang menggunakan huruf Arab seperti; bahasa Kurdi, Melayu, Pegon Jawa, Persia, Turki kuno dan lainnya.*
Dosen Bahasa dan Sastra Arab Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang)