Hidayatullah.com — American Jewish Committee (AJC), alias Komite Yahudi Amerika, mengikuti acara diskusi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Makassar, Selasa (26/7/2022). Komite tersebut mengklaim, organisasinya tengah membangun hubungan damai lintas negara.
“Kami membangun persatuan dan perdamaian antarnegara, komunitas dan agama,” kata Direktur International Interreligious Affairs AJC, Rabi David Rosen, dalam obrolan antaragama tentang pemberdayaan potensi umat beragama, di Hotel Claro, Jl AP Pettarani, Makassar, Selasa (26/7/22).
Komite Yahudi Amerika itu hadir dalam acara yang diselenggarakan oleh Komisi Hubungan Antaraumat Beragama (HUB) MUI Sulsel.
Dalam acara yang sama, perwakilan AJC lainnya, Shira Leowenberg, menyinggung soal agresi ‘Israel’ di Palestina.
“Ini bukan masalah agama tapi politik,” klaim Shira yang merupakan Direktur Asia Pacific Institute AJC.
Pembicara lainnya, Direktur Muslim-Jews Relation AJC, Dr Ari Gordon menyebut, masing-masing komunitas mempunyai alasan sendiri untuk membenarkan kepentingan.
“Kami tidak bisa berbuat banyak untuk menentukan kebenaran, kami hanya fokus membangun perdamaian antar negara dan agama,” ujarnya.
Sekretaris Komisi HUB MUI Sulsel Dr Arqam Azikin, mengusulkan MUI turut menjembatani kerja sama perdamaian dunia.
“Kita bisa menerjemahkan literasi perdamaian dan melakukan gagasan kerjasama jangka panjang dan edukasi kemanusiaan,” katanya, dilansir laman resmi MUI, Selasa (26/7/2022).
Sedangkan menurut Ketua Komisi HUB MUI Sulsel Prof Dr H Wahyuddin Naro, diskusi tersebut memberi wawasan dan masukan untuk perdamaian antar umat beragama.
“Ke depannya kita akan lebih banyak melakukan aksi nyata untuk perdamaian dan kemanusiaan,” kata Prof Wahyuddin yang juga ketua Forum Kemanusiaan Lintas Agama (FKLA) Sulsel.
Sementara, Ketua MUI Sulsel Bidang HUB, Dr Ir Hj Andi Majdah M Zain M Si, menyebut momentum kedatangan tokoh AJC dapat meningkatkan hubungan baik antarumat beragama di Indonesia.
“Kami sudah belajar banyak tentang hubungan antar umat beragama di Amerika Serikat. Kami berkunjung ke banyak organisasi agama dan kemasian yang ada di New York Amerika,” kata Majdah.*