Hidayatullah.com– Jumlah korban tewas akibat serangan ISIS di Suriah naik menjadi 68, kata kelompok pemantau hari Sabtu (18/2/2023). Serangan itu paling mematikan kurun setahun terakhir.
“Total 61 warga sipil dan tujuh tentara terbunuh dalam serangan itu,” kata Rami Abdel Rahman, pimpinan organisasi yang berbasis di Inggris Syrian Observatory for Human Rights.
Organisasi pemantau konflik di Suriah bentukan oposisi rezim Assad itu memiliki jaringan yang luas di dalam Suriah. Mereka mengatakan serangan dilakukan hati Jumat oleh anggota-anggota ISIS berkendaraan motor yang melepaskan tembakan ke arah warga yang sedang mencari jamur truffle.
Menurut Observatory, ISIS mengambil kesempatan masa panen tahunan jamur truffle, yang biasanya berlangsung dari Februari hingga April, untuk melakukan serangan di lokasi-lokasi terpencil, lapor AFP.
Sejak 10 Februari, serangan yang diduga dilakukan ISIS di kawasan gurun Suriah sudah merenggut 90 orang secara keseluruhan. Beberapa serangan dilancarkan kurun beberapa hari terakhir, kata organisasi itu.
ISIS belum mengklaim serangan tersebut di kanal yang biasa dipergunakannya.
Setelah para ISIS kehilangan wilayah terakhir mereka akibat serangan militer yang didukung oleh koalisi pimpinan AS pada Maret 2019, sisa-sisa ISIS di Suriah sebagian besar mundur ke tempat persembunyian di gurun.
Sejak itu mereka menggunakan tempat persembunyian semacam itu untuk menyergap pasukan pimpinan Kurdi dan pasukan pemerintah Suriah, sambil terus melancarkan serangan di negara tetangga Iraq.*