Hidayatullah.com—Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebut, empat sektor pembangunan ekonomi dan keuangan syariah bertumbuh positif. Sektor tersebut yakni, pengembangan industri produk halal, jasa keuangan syariah, usaha dan bisnis kewirausahaan syariah, serta sosial syariah.
“Dari sektor industri produk halal, saat ini telah terbentuk tiga KIH (Kawasan Industri Halal) di Cikande, Bintan, dan Sidoarjo. Pekerjaan rumah selanjutnya mengoptimalkan kawasan industri ini agar berkembang dan menggeliat dengan industri pengolahan produk halal berorientasi ekspor,” kata Wapres saat memberikan kuliah umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh, Aceh, Kamis (30/3/2023).
Perkembangan positif juga ditunjukkan pada empat sektor unggulan Halal Value Chain atau Rantai Nilai Halal (HVC). Empat sektor tersebut yakni pertanian, makanan halal, fesyen muslim, dan pariwisata ramah muslim.
Keempatnya terus bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. “Pada kuartal III tahun 2022, pertumbuhan sektor HVC mencapai 5,5 persen, naik dari kuartal sebelumnya sebesar 4,73 persen,” ucapnya.
Wapres menjelaskan, industri keuangan syariah didukung dengan penguatan regulasi dan infrastruktur industri keuangan syariah. “Saat ini tercatat 13 proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) pemerintah telah menggunakan pembiayaan syariah,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Wapres mengapresiasi partisipasi masyarakat untuk sektor dana sosial syariah. Pemerintah mencatat partisipasi masyarakat dalam wakaf uang terus meningkat, dengan akumulasi mencapai Rp1,77 triliun pada akhir 2022.
“Termasuk yang sedang didorong adalah fasilitasi pendanaan wakaf produktif. Bisnis dan usaha syariah, di antaranya pengembangan usaha syariah berbasis teknologi dan inovasi,” katanya.
“Saat ini sudah dikembangkan berbagai riset berkualitas dengan penerapan IPTEK di sektor industri halal. Dibukanya pusat riset pangan halal di Yogyakarta, serta pusat inovasi dan riset produk halal berbasis maritim di NTB,” ujar Wapres.* (KBRN)