Hidayatullah.com—Sejumlah emak-emak membakar warung remang-remang di Desa Rambah Muda dan Desa Rambah, Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau. Aksi pembakaran itu dilakukan emak-emak, karena warung remang-remang tersebut diduga tempat prostitusi.
Warung kayu yang terletak di jalan poros perbatasan antara Desa Rambah dan Desa Rambah Muda, dibakar setelah para emak gerah dengan keberadaan warung tersebut di jadikan sarang maksiat dan merusak nama baik lingkungan tersebut.
Warga semakin kesal dengan pemilik warung yang sudah beberapa kali berjanji dan membuat surat pernyataan tetapi faktanya warung masih beroperasi. Apalagi sebelumnya, beraedar video yang viral beberapa remaja mabuk-mabukan miras dan berbuat tak senonoh di kafe tersebut.
Dalam video tersebut terlihat pasangan remaja berjoget erotis dan disiarkan live di akun Facebook. Video berdurasi 9 menit 37 detik ini langsung menuai kecaman warga, termasuk emak-emak di wilayah tersebut.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Warga kecewa, karena lokasi tersebut dijadikan operasi prostitusi dan telah beberapa kali di peringatin dan dirazia oleh pihak terkait bahkan beberapa di antara wanita malam sempat diamankan petugas, namun tetap kembali beroperasi,” ujar seorang warga diamini puluhan emak emak dari Anggota Wirid Yasin dari Desa Rambah Hilir.
Sementara itu, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 02/Rambah, Kodim 0313/KPR, Serda Dedy Nofery Samosir saat dikonfirmasi mengatakan bahwa emak-emak itu beraksi pada Rabu (26/7/2023).
“Benar, ada puluhan warga yang mayoritas ibu-ibu melakukan aksi pembakaran warung remang-remang yang mereka duga dijadikan tempat prostitusi,” ujar Dedy kepada wartawan hari Kamis (27/7/2023).
“Ada tiga warung remang-remang yang jadi sasaran warga. Dua tempat dibakar dan satu lagi dibongkar,” sebut Dedy.
Usai kejadian itu, pihak TNI dan kepolisian turun tangan. Petugas menyisir lokasi warung remang-remang lainnya untuk mencegah adanya prostitusi di Negeri Seribu Suluk itu.
“Sekarang kami sedang menyisir warung remang-remang lainnya,” sebut Dedy.* (gdm/kmp)