Hidayatullah.com – Perkiraan awal ‘Israel’ pada hari Minggu (05/11/2023) menunjukkan bahwa perang di Gaza akan menelan biaya anggaran negara sebesar 200 miliar shekel ($51 miliar atau Rp 795 triliun).
Perkiraan awal Kementerian Keuangan Zionis mengenai biaya perang yang harus ditanggung oleh kas negara “didasarkan pada fakta bahwa situasi tidak akan meluas selama lebih dari satu tahun, tidak ada arena tambahan yang akan dikembangkan, dan tentara cadangan akan segera kembali bekerja,” lapor koran Israel, Yedioth Ahronoth.
“Meskipun ini hanya pendahuluan, dan sangat tidak stabil, tetapi di bawah banyak asumsi awal, biayanya akan mencapai 200 miliar shekel, atau sekitar 10% dari PDB,” kata surat kabar itu.
Penilaian Kementerian Keuangan mengindikasikan bahwa “jika terjadi perang, pemulihan akan berjalan lambat dan ekonomi tidak akan kembali ke tren sebelum perang.”
Tentara ‘Israel’ telah memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang telah berada di bawah serangan udara tanpa henti sejak serangan mendadak oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober.
Jumlah martir akibat pemboman penjajah ‘Israel’ di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 9.500 orang, termasuk 3.900 anak-anak dan 2.509 wanita, kantor media pemerintah di Jalur Gaza mengumumkan pada hari Sabtu.
Hampir 1.540 pemukim Israel telah tewas.Z*