Hidayatullah.com – Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak telah memecat Menteri Dalam Negeri Suella Braverman, yang dituduh menyebarkan kebencian setelah menuduh polisi bersikap terlalu lunak terhadap para pengunjuk rasa pro-Palestina. Dia juga menyebut aksi damai terhadap Palestina itu penuh dengan kebencian.
Posisi Mendagri akan diisi oleh James Cleverly yang sebelumnya menjabat sebagai Menlu. Pemerintah mengatakan pada hari Senin (13/11/2023) bahwa Braverman telah meninggalkan pekerjaannya sebagai bagian dari reshuffle kabinet menjelang pemilihan umum yang akan diadakan tahun depan.
Sejumlah media mengungkapkan bahwa pemecatan Braverman bermula saat ini menulis artikel di The Times. Dalam artikel tersebut ia menuduh kepolisian Metro menerapkan standar ganda terhadap aksi pro-Palestina dan menyebut aksi tersebut “pawai kebencian.”
Akibat pernyataannya ini, sejumlah bentrokan terjadi antara pengunjuk rasa tandingan dan pengunjuk rasa pro-Palestina. Tak hanya itu, sejumlah aktivis pro-Palestina bahkan seringkali menerima serangan verbal maupun fisik.
Hal ini terjadi setelah adanya seruan dari sejumlah tokoh politik senior agar Braverman mengundurkan diri, setelah mereka menyalahkannya atas kekerasan yang terjadi di ibu kota Inggris.
Baca juga: Kepala Polisi Metro Menolak Perintah PM Inggris untuk Larang Demonstrasi Dukung Palestina
Politisi Inggris lain bahkan menyebut komentar Suella Braverman tentang aksi pro-Palestina “menebar benih kebencian.”
“Hanya sedikit orang dalam kehidupan publik yang baru-baru ini melakukan lebih banyak hal untuk menghasut perpecahan, mengadu domba rakyat Inggris, dan menabur benih-benih kebencian dan ketidakpercayaan dibandingkan dengan Suella Braverman,” ujar Sir Keir Starmer dari partai Buruh.
Pada hari Sabtu (11/11/2023), sebanyak 126 orang ditangkap di London.
Ini termasuk 92 orang yang ditangkap di Pimlico, pusat kota London. Polisi Metropolitan mengatakan mereka adalah bagian dari kelompok besar pengunjuk rasa tandingan yang mencoba mencapai pawai utama pro-Palestina di ibu kota.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Polisi kemudian mengatakan bahwa penangkapan tersebut termasuk sejumlah demonstran pro-Palestina yang ditahan setelah sebuah kelompok memisahkan diri dari demonstrasi utama.
Para demonstran mengenakan penutup wajah dan menembakkan kembang api, beberapa di antaranya mengenai wajah polisi, kata Asisten Komisaris Matt Twist.
Walikota London Sadiq Khan mengatakan bahwa kekacauan yang terjadi merupakan “akibat langsung dari perkataan menteri dalam negeri”, dan menambahkan bahwa tugas polisi menjadi lebih berat sebagai konsekuensinya.*