Hidayatullah.com – Militer ‘Israel’ pada Ahad malam waktu setempat mengumumkan tewasnya seorang komandan brigade dalam penyergapan oleh pejuang Palestina di Jalur Gaza utara.
Ia menjadi komandan paling senior tentara ‘Israel’ yang tewas sejak serangan darat di Gaza pada 27 Oktober tahun lalu.
“Komandan Brigade Lapis Baja ke-401 IDF (tentara Israel), Kolonel Ahsan Daqsa, tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza utara hari ini,” kata militer dalam sebuah pernyataan lansir Anadolu pada Ahad (21/10/2024).
“Tank Daqsa dan tank lainnya terkena bahan peledak selama operasi di Jabaliya,” tambahnya.
Beberapa jam sebelumnya, kelompok perlawanan Palestina Hamas merilis sebuah rekaman yang menunjukkan penyergapan sebuah tank Merkava di Jabalia, Gaza utara. Daqsa diyakini berada di dalam tank yang disergap itu. Para pejuang Brigade Al-Qassam Hamas memanfaatkan rudal ‘Israel’ yang gagal meledak dan menggunakannya sebagai perangkap.
Daqsa merupakan komandan brigade pertama berpangkat kolonel pertama yang dikonfirmasi tewas dalam perang genosida ‘Israel’ di Gaza.
Dengan tewasnya Daqsa, jumlah korban tewas dari pihak militer ‘Israel’ sejak 7 Oktober meningkat menjadi 749 orang, dengan hampir 5.000 orang terluka di Gaza, Tepi Barat yang diduduki, dan Israel bagian utara, menurut data militer.
Sebelumnya, Brigade al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengumumkan bahwa seorang penembak jitu menargetkan dua tentara ‘Israel’ dan kendaraan militer di Gaza utara.
Para pejuang al-Qassam “berhasil menembak dua tentara ‘Israel’ dengan tembakan langsung di Blok 2 kamp pengungsi Jabalia,” kata kelompok itu.
Kelompok itu juga mengatakan bahwa sebuah tank Merkava ‘Israel’ dihantam dengan rudal Yassin 105 dan sebuah kendaraan pengangkut pasukan Namer dengan rudal Tandem di sebelah barat Jabalia.
Kelompok ini juga menyatakan bahwa mereka “menyerang dua pengangkut pasukan Israel dengan alat peledak dan rudal Yassin 105, menyebabkan jatuhnya korban di antara awak kendaraan.”
Tentara ‘Israel’ terus melancarkan serangan besar-besaran, yang kini memasuki hari ke-16, di Gaza utara di tengah-tengah pengepungan yang mencekik di wilayah tersebut.
Serangan tersebut merupakan episode terbaru dalam serangan brutal ‘Israel’ yang telah menewaskan lebih dari 42.600 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 99.800 orang lainnya sejak tahun lalu menyusul aksi perlawanan besar-besaran Palestina.
Perang ‘Israel’ telah membuat hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi di tengah blokade yang sedang berlangsung dan menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Entitas Zionis ‘Israel’ menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.*