Hidayatullah.com—Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, memposting video di Telegram pada hari Sabtu tentang seorang sandera ‘Israel’ di Gaza saat dia masih hidup.
Media ‘Israel’ mengidentifikasinya sebagai Elkana Bouhbut, yang diculik selama festival musik Nova di ‘Israel’ selatan selama serangan Hamas terhadap ‘Israel’ pada 7 Oktober 2023, yang menyebabkan serangan genosida penjajah pada rakyat Gaza.
Video yang disiarkan oleh Brigade Izzuddin al-Qassam, berdurasi sekitar empat menit dan menunjukkan seorang sandera berbicara dalam bahasa Ibrani melalui telepon.
Video itu menunjukkan seorang pria yang tampak sangat kelelahan, duduk dan tampaknya berbicara, di telepon rumah dengan anggota keluarga dan seorang teman.
Dia mengeluh kepada keluarganya tentang pengabaian pemerintah penjajah ‘Israel’ terhadap kasusnya dan kasus tahanan ‘Israel’ lain. Ia mengimbau warga ilegal ‘Israel’ untuk terus menandatangani petisi untuk menghentikan perang dan menuntut pembebasan tahanan.
Dia meminta temannya untuk pergi ke Gedung Putih, membawa istrinya bersamanya sebagai warga negara AS dan meminta Presiden AS Donald Trump untuk campur tangan untuk pembebasannya.
Ini adalah video ketiga yang menampilkan Elkana Bouhbut, yang sebelumnya diposting oleh Brigade Qassam pada 29 Maret, kutip AFP.
Elkana Bohbot adalah warga negara ilegal ‘Israel’ berusia 36 tahun. Ia termasuk di antara 251 orang yang diculik dalam serangan tersebut, yang juga menewaskan sekitar 1.200 orang.
Selama serangan 7 Oktober 2023, pejuang Hamas menculik 251 sandera, 58 di antaranya masih ditahan di Gaza, 34 di antaranya menurut militer ‘Israel’ tewas.
Bohbot telah ditahan di Gaza selama lebih dari 560 hari dan masih belum dilepas akibat penjajah menghinati kesepakatan gencatan senjata.*