Hidayatullah.com – Rusia telah mengirimkan lebih dari 1,5 juta drone kepada angkatan bersenjatanya selama tahun lalu, klaim Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Rabu.
Meski begitu, Putin mengakui bahwa jumlah tersebut masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan militer yang terus meningkat.
“Lebih dari satu setengah juta drone dari berbagai jenis dikirim ke garis depan, termasuk sekitar 4.000 drone yang dikendalikan secara virtual,” kata Putin dalam sebuah pertemuan Komisi Industri Militer di Moskow.
Tak hanya kurang secara kuantitas, namun Putin mengklaim bahwa secara kualitas juga banyak yang bisa ditingkatkan.
“Saya tahu betul, dan banyak dari Anda yang hadir di sini hari ini juga mengetahuinya, bahwa senjata-senjata ini masih kurang. Ada kekurangan. Saya mengetahui pekerjaan sehari-hari yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan, menteri itu sendiri, dan perusahaan-perusahaan industri kita. Ada rencana yang sedang berjalan, dan prosesnya sedang berlangsung,” katanya.
Putin memberikan penilaian yang secara umum positif terhadap industri pertahanan Rusia, mencatat bahwa sebagian besar perusahaan militer memenuhi target pesanan pertahanan negara secara penuh, efisien, dan tepat waktu. Di beberapa daerah, ia mengklaim, produksi bahkan lebih cepat dari jadwal.
“Misalnya, produksi senjata pemusnah massal, sistem komunikasi, peralatan pengintaian, dan sistem peperangan elektronik meningkat lebih dari dua kali lipat. Angkatan bersenjata kita menerima lebih dari 4.000 kendaraan lapis baja dan 180 pesawat tempur dan helikopter,” lanjut Putin.
Putin lantas menyatakan keyakinannya terhadap rencana peningkatan produksi drone akan terwujud.
“Saat ini, pengalaman kita dalam operasi militer khusus, baik taktis maupun teknologi, sedang dipelajari oleh angkatan bersenjata, produsen senjata, dan perusahaan teknologi tinggi di seluruh dunia. Kita harus tetap selangkah lebih maju, seperti yang telah kita lakukan dalam banyak kesempatan, dan saya yakin kita akan terus melakukannya,” ujarnya.*