Hidayatullah.com– India menutup lebih dari separuh tempat tujuan wisata yang ada di Kashmir mulai hari Selasa (29/4/2025) karena masalah keamanan menyusul serangan maut yang menarget wisatawan pekan lalu.
Pemerintah India di wilayah Jammu dan Kashmir sudah menutup 48 dari 87 tempat wisata yang terdapat di sana dan meningkatkan penjagaan keamanan di lokasi wisata yang masih buka, menurut surat perintah resmi yang dilihat jurnalis Reuters. Tidak ada keterangan sampai kapan penutupan itu berlaku.
Aparat tidak bersedia memberikan penjelasan mengenai kebijakan tersebut kepda media, lapor Reuters.
Para pelaku penyerangan di Pahalgam konon kabarnya memisahkan kaum pria, menanyai nama mereka, dan menarget orang Hindu sebelum melepaskan tembakan dari jarak dekat yang menewaskan 26 orang, kata aparat dan sejumlah penyintas.
India sudah mengidentifikasi dua dari tiga pelaku penyerangan sebagai “teroris” dari Pakistan, menuduh mereka bagian dari gerakan militansi yang lebih luas di kawasan Kashmir yang mayoritas berpenduduk Muslim.
Pakistan sudah mengeluarkan bantahan terlibat dalam aksi tersebut dan menyerukan dilakukannya investigasi independen, lansir Reuters.
India yang mayoritas penduduknya beragama Hindu kerap menuding tetangganya yang mayoritas berpenduduk Muslim itu mensponsori aksi terorisme di Kashmir, daerah di Pegunungan Himalaya yang subur dan kaya sumber daya alam.
Ketegangan antara kedua negara pemilik senjata nuklir itu meningkat sejak insiden Pahalgam. India secara sepihak menangguhkan kesepakatan Indus Waters Treaty, perjanjian penting perihal pembagian air Sungai Indus. Di sisi lain Pakistan menutup wilayah udaranya bagi pesawat-pesawat India.
Di sepanjang perbatasan, ketegangan juga meningkat. Tentara India hari Selasa (29/4/2025) mengatakan bahwa pihaknya melapaskan tembakan balasan ke arah Pakistan yang lebih dulu melepaskan tembakan ke arah India tanpa ada provokasi. Insiden saling tembak itu sudah berlangsung lima hari berturut-turut. Beruntung belum ada laporan korban jatuh di kedua pihak.
Pihak militer menolak permintaan komentar. Namun, Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif pada hari Senin mengatakan kepada Reuters bahwa invasi oleh militer India sudah di depan mata dan bahwa Pakistan memperkuat pasukannya sebagai persiapan untuk menghadapinya.
Pariwisata belakangan ini sedang marak di Kashmir. Kawasan pegunungan dengan puncak-puncak gunung yang diselimuti salju, pemandangan alam nan indah, serta taman-taman bersejarah peninggalan era kerajaan Islam Mughal, menarik kedatangan banyak wisatawan.
Namun, serangan maut di Pahalgam membuat panik banyak turis dan mereka memilih untuk mempersingkat masa kunjungannya di awal musim panas ini, yang biasanya ramai.*