Hidayatullah.com – Otoritas penjara ‘Israel’ sengaja memindahkan tahanan-tahanan yang sakit dari satu penjara lainnya, dengan tujuan untuk menyebarkan penyakit dan epidemi diantara para tahanan Palestina.
Hal ini terungkap dari kesaksian para tahanan, lapor sebuah lembaga hak asasi Klub Tahanan Palestina.
Lembaga itu, dalam laporannya, menjelaskan bahwa “praktik-praktik semacam itu berkontribusi pada eskalasi bencana kesehatan yang dihadapi ribuan tahanan akibat penyebaran kudis, penyebab utama kematian para tahanan dalam beberapa bulan terakhir.”
Menurut kesaksian tahanan, “entitas pendudukan (Israel) sengaja memindahkan tahanan yang menderita penyakit menular tanpa diagnosis yang jelas dari Penjara Megiddo ke Penjara Negev, menyebabkan tahanan di Penjara Negev tertular penyakit tersebut.”
“Tahanan Negev menunjukkan gejala-gejala termasuk sakit perut yang parah, muntah terus-menerus, dan sangat kurus. Ini selain menderita kudis, yang merupakan ancaman ganda bagi kehidupan mereka,” lanjut laporan Klub Tahanan.
Lembaga itu menyebut Dinas Penjara Israel (IPS), “sengaja meningkatkan tindakan yang sudah diberlakukannya kepada para tahanan sejak awal genosida, yang menjadi penyebab utama mewabahnya penyakit dan epidemi.”
Sampai saat ini tercatat lebih dari 9.900 warga Palestina, termasuk 3.498 tahanan administratif yang ditahan tanpa dakwaan atau pengadilan, sedikitnya 400 anak-anak, dan 27 tahanan perempuan, telah ditahan di penjara dan pusat penahanan Israel, menurut Klub Tahanan Palestina.
Organisasi tersebut telah mendokumentasikan kematian 63 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel sejak dimulainya perang genosida terhadap warga Palestina pada Oktober 2023, sebagai akibat dari penyiksaan berat dan pengabaian medis, menurut organisasi-organisasi hak asasi manusia Palestina.*