Hidayatullah.com—Brigade Al-Qassam melancarkan operasi yang mereka sebut sebagai “Gerbang Neraka”. Debu dan asap membubung di udara, suara ledakan mengguncang tanah, sementara di kejauhan, dan teriakan takbir menggema. Ini bukan hanya pertempuran—ini adalah mimpi buruk bagi pasukan ‘Israel’ yang terjebak dalam jebakan mematikan.
Video yang dirilis Al-Qassam—sayap militer Hamas—menampilkan momen yang mencekam: sebuah patroli militer ‘Israel’ yang tampaknya percaya diri, memasuki daerah yang tampak sepi.
Namun, ketenangan itu hanyalah ilusi. Saat pasukan teknik ‘Israel’ melangkah lebih dalam, jebakan yang telah dipersiapkan sebelumnya diaktifkan.
Tanah berguncang saat ledakan alat peledak yang tersembunyi meledak, mengguncang para prajurit yang terjebak. Dua tank ‘Israel’ menjadi sasaran rudal Al-Yassin, terbakar dengan api yang membara, asap hitam mengepul ke langit senja.
“Sebagai bagian dari operasi ‘Gerbang Neraka’, para pejuang kami berhasil memikat pasukan infanteri ‘Israel’ yang terdiri dari 10 tentara dan dua anjing militer ke dalam penyergapan yang dipersiapkan,” demikian pernyataan Brigade Al-Qassam di saluran Telegram resminya.
“Begitu tentara tiba di lokasi, alat peledak diledakkan, menewaskan dan melukai tentara musuh di persimpangan Al-Mashrou’, sebelah timur Rafah.”
Jebakan Al-Janina: Kematian dalam Kepungan Terowongan
Di sudut lain dari kota Rafah, lingkungan Al-Janina menjadi panggung bagi mimpi buruk berikutnya. Pasukan ‘Israel’ yang diduga sedang melakukan operasi pembersihan ranjau tiba-tiba menjadi mangsa jebakan labirin bawah tanah.
Terowongan yang disiapkan dengan bahan peledak berubah menjadi kuburan bagi pasukan yang terperangkap.
Para pejuang Qassam, dengan senjata ringan mereka, mengepung pasukan ‘Israel’ yang masih selamat dari ledakan awal. Dua rudal TBG ditembakkan ke sebuah rumah yang dijadikan perlindungan oleh pasukan penjajah.
Ledakan itu mengguncang bangunan, memecahkan dindingnya menjadi serpihan, dan menghancurkan pertahanan para prajurit yang bersembunyi di dalamnya.
“Pejuang kami melanjutkan pergerakan mereka menuju rumah yang menjadi sasaran, dan menghabisi anggota pasukan yang tersisa dari jarak dekat dengan senjata ringan mereka,” demikian pernyataan Al-Qassam.
Ladang Ranjau Mematikan
Di timur Khan Yunis, Brigade Al-Qassam melancarkan serangan lain yang sama mematikannya. Pasukan mekanik ‘Israel’ melaju di Jalan Al-Awda, tidak menyadari bahwa mereka melintasi ladang ranjau yang telah dipersiapkan dengan rapi. Ledakan bertubi-tubi mengguncang kendaraan lapis baja ‘Israel’, menghancurkan mesin perang yang mereka andalkan.
“Para pejuang kami meledakkan ladang ranjau yang telah diposisikan sebelumnya, menargetkan pasukan Zionis mekanik, menewaskan dan melukai mereka,” ungkap Al-Qassam dalam pernyataan resminya.
Serangkaian peluru mortir menyusul, menghujani lokasi serangan, memastikan tidak ada prajurit ‘Israel’ yang bisa bertahan tanpa luka.
‘Israel’, dengan kekuatan udaranya yang mengerikan, merespons dengan serangan udara brutal. Namun, di balik setiap gempuran, ada bayangan para pejuang yang terus bersembunyi di balik reruntuhan dan lorong-lorong sempit.
Helikopter medis mendarat dan lepas landas dengan tergesa-gesa, membawa mereka yang terluka dan tak bernyawa.
Hingga Rabu malam, korban tewas di pihak ‘Israel’ terus bertambah. Berdasarkan data resmi militer ‘Israel’ yang dirilis di situs webnya, sejak 7 Oktober 2023, sebanyak 853 tentara ‘Israel’ tewas, dan lebih dari 5.758 lainnya terluka dalam pertempuran darat di Gaza.
Lebih dari 171.000 warga Palestina syahid dan terluka sejak awal konflik, mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan wanita.*