Premanisme merupakan ancaman nyata terhadap ketentraman masyarakat, kestabilan negara, dan juga bertentangan dengan ajaran agama apa pun
Oleh: Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil
Hidayatullah.com | PREMANISME merupakan ancaman nyata terhadap ketentraman masyarakat, kestabilan negara, dan juga bertentangan dengan ajaran agama apa pun. Inilah naskah lengkap khutbah Jumat kali ini.
Khotbah Jumat Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Aksi premanisme di Tanah Air belakangan ini semakin meresahkan. Dari yang awalnya dipandang sebagai aksi perorangan, kini meningkat menjadi semacam kejahatan terorganisir.
Lebih-lebih premanisme saat ini mengatasnamakan organisasi masyarakat yang mendapatkan payung hukum dari negara.
Masyarakat dibuat tidak berdaya, bahkan terkesan ada pembiaran. Ketika jatuh korban meninggal, barulah ada tindakan tegas. Tapi selepas itu, premanisme tetap bercokol menghantui kehidupan kita.
Setiap orang ingin hidup dalam keadaan aman dan terjamin keselamatan jiwa serta hartanya. Islam, sebagai agama pembawa rahmat bagi seluruh alam, sangat menekankan pentingnya menjaga ketentraman.
Itulah sebabnya mengapa Islam mengecam tindakan-tindakan premanisme dalam segala bentuknya.
Dalam menghadapi premanisme, ada beberapa hal yang perlu kita pahami sehingga kita bisa mengambil sikap tegas, tentunya sesuai aturan yang ada di negara kita.
Pertama, Islam sangat menjunjung tinggi sikap kasih sayang dan keamanan masyarakat di suatu negeri. Tidak ada tempat bagi perbuatan yang menimbulkan keresahan di tengah kehidupan bermasyarakat.
Agama Islam sangat mengecam bahkan mengancam hingga menjatuhkan hukuman keras kepada para preman ini, dari mana pun asalnya.
Bayangkan, dalam Islam bercanda yang membuat orang lain takut, itu merupakan sesuatu yang diharamkan. Misalnya, mengancungkan senjata untuk sekadar iseng, merupakan perbuatan tercela dan dilaknat oleh Allah SWT dan malaikat. Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ أَشَارَ إِلَى أَخِيهِ بِحَدِيدَةٍ، فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَلْعَنُهُ حَتَّى يَدَعَهُ، وَإِنْ كَانَ أَخَاهُ لِأَبِيهِ وَأُمِّهِ
“Siapa yang mengacungkan senjata kepada saudaranya, maka malaikat akan melaknatinya hingga ia menurunkannya kembali. Walaupun dia saudara sebapak atau saudara seibu.” (HR. Muslim)
Rasulullah ﷺ juga bersabda yang artinya, “Jangan kalian menakut-nakuti seorang Muslim karena tindakan menakut-nakuti seorang Muslim adalah sebuah kezaliman besar.” (HR:Bazzar).
Bagaimana halnya jika mengeluarkan senjata itu dilakukan untuk menyebarkan ketakutan, sampai tindakan fisik yang melukai seseorang, atau merampas hartanya, menghilangkan nyawa, memaksa meminta THR dengan dalih uang keamanan, dan sebagainya?
Jawabannya, ini termasuk dosa besar yang disebut dalam Al-Qur’an :
اِنَّمَا جَزٰۤؤُا الَّذِيْنَ يُحَارِبُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَيَسْعَوْنَ فِى الْاَرْضِ فَسَادًا اَنْ يُّقَتَّلُوْٓا اَوْ يُصَلَّبُوْٓا اَوْ تُقَطَّعَ اَيْدِيْهِمْ وَاَرْجُلُهُمْ مِّنْ خِلَافٍ اَوْ يُنْفَوْا مِنَ الْاَرْضِۗ ذٰلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِى الدُّنْيَا وَلَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيْمٌ
“Hukuman bagi orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di bumi hanyalah dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka secara silang, atau diasingkan dari tempat kediamannya. Yang demikian itu kehinaan bagi mereka di dunia, dan di akhirat mereka mendapat azab yang besar.” (QS. Al-Ma’idah : 33).
Rasulullah ﷺ bersabda :
مَنْ حَمَلَ عَلَيْنَا السِّلَاحَ فَلَيْسَ مِنَّا
“Siapa yang mengangkat senjatanya kepada kami maka ia bukan dari golongan kami.” (HR. Bukhari-Muslim)
Kedua, premanisme yang sarat tindakan kriminal yang membahayakan jiwa dan harta, seperti pemerasan, perampokan, perusakan properti, dan sejenisnya, merupakan sikap permusuhan terhadap syariat Islam dan juga melanggar undang-undang yang berlaku di Indonesia.
Tidak ada undang-undang atau regulasi yang membenarkan tindakan di atas. Terlebih dalam syariat Islam, aksi-aksi kriminal seperti yang disebutkan, harus mendapatkan hukuman yang tegas dan keras.
Tidak ada toleransi bagi pelaku untuk lepas dari hukuman atas perbuatannya.
Ketika kita menghadapi premanisme kita punya hak untuk membela diri, karena posisi kita sebagai orang yang dizalimi.
Jika dalam proses pembelaan diri, si pelaku terbunuh, kita tidak bisa dijatuhi hukuman berupa qishash atau denda kepada keluarga pelaku.
Oleh karena itu, sebagai sesama anggota masyarakat, kita wajib membantu orang yang mengalami kekerasan. Sikap diam kita justru menyuburkan perbuatan jahat kaum preman.
Mereka semakin berani karena mereka tahu masyarakat hanya diam saja melihat aksi-aksinya.
Mari kita mengingat sabda Rasulullah ﷺ
لَا يَقِفَنَّ أَحَدُكُمْ مَوْقِفًا يُقْتَلُ فِيهِ رَجُلٌ ظُلْمًا، فَإِنَّ اللَّعْنَةَ تَنْزِلُ عَلَى مَنْ حَضَرَ حِينَ لَمْ يَدْفَعُوا عَنْهُ
“Janganlah seseorang dari kalian hanya berdiri di satu tempat di mana seseorang dibunuh secara sewenang-wenang, sebab kutukan akan turun akan turun kepada orang-orang yang hadir tapi tidak berusaha mencegahnya.” (HR. Thabrani dan Baihaqi)
Ketiga, sikap diam kita terhadap kezaliman padahal kita mampu mencegahnya, termasuk sikap kerjasama dengan pelaku kejahatan itu sendiri serta sebab turunnya laknat dari Allah SWT.
Kita harus bergandengan tangan dengan aparat setempat, kita laporkan setiap aksi premanisme, kita viralkan lewat media sosial dan dengan segala sumber daya yang kita miliki, demi menjaga keamanan serta menegakkan keadilan.
Jika aksi preman berkedok ormas atau perseorangan terus-terusan kita diamkan, kita bersikap masa bodoh, maka tatanan kehidupan sosial akan luluh lantak, ditambah doa-doa orang saleh bisa tertolak lantaran keengganan kita melakukan amar makruf nahi munkar. Rasulullah ﷺ bersabda;
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوفِ، وَلَتَنْهَوُنَّ عَنِ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْ عِنْدِهِ، ثُمَّ لَتَدْعُوُنَّهُ وَلَا يَسْتَجِيبُ لَكُمْ
“Demi Zat yang jiwaku berada ditangan-Nya, kalian benar-benar melakukan amar makruf dan nahi munkar, atau tiba saatnya Allah mengirim azab dari-Nya kepada kalian, kemudian kalian berdoa kepada-Nya, maka tidak di kabulkan doa kalian.” (HR. Tirmidzi)
Mengakhiri khotbah ini, mari kita menyatukan sikap dan langkah dalam menghadapi premanisme. Sebab premanisme merupakan ancaman nyata terhadap ketentraman masyarakat, kestabilan negara, dan juga bertentangan dengan ajaran agama apa pun.
Kita wajib bersatu untuk terus menyuarakan sikap menolak premanisme, bersatu melindungi sesama, bersatu dalam mendukung aparat melaksanakan tugasnya memberantas premanisme.
Jangan diam saat kedzaliman merajalela. Islam mengajarkan kita menjaga keamanan, menolong yang lemah, dan mencegah segala bentuk kerusakan sosial.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khotbah Jumat Kedua
اَلْحَمْدُ للّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ
أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن
Arsip lain terkait Khutbah Jumat bisa diklik di SINI. Artikel lain tentang keislaman bisa dibuka www.Hidayatullah.com—. Khutbah Jumat ini kerjasama dengan Rabithah Alawiyah Kota Malang