Hidayatullah.com—Sebuah video parodi yang dibuat oleh konten kreator asal Tiongkok baru-baru ini viral di media sosial, memperlihatkan ejekan terhadap India terkait klaim Pakistan yang mengatakan telah menembak jatuh lima jet tempur India, termasuk jet Rafale.
Video ini menjadi viral di platform TikTok, dengan para influencer Tiongkok mengenakan turban India dan menari mengikuti lagu yang memparodikan kejadian tersebut. Lirik lagu tersebut mengejek kerugian besar yang dialami India dalam pertempuran udara dengan Pakistan.
Lirik lagu satir ini, yang menyebutkan bahwa “Tidak ada satu pun jet yang kembali, 9 miliar rupee terbuang sia-sia,” secara terang-terangan mengkritik kegagalan India dalam mempertahankan jet-jet tempurnya, khususnya Rafale yang didapat dari Prancis.
“Saya membeli jet tempur,
dan jet itu hancur lebur Sungguh memalukan,
semua jet hancur Tidak ada satu pun yang kembali,
9 miliar rupee terbuang sia-sia Semua orang mengejek kita, sungguh memalukan!,” demikian kutipan sindiran yang diterjemahkan secaca bebas.
Video tersebut beredar luas, menarik perhatian banyak pengguna media sosial, terutama di Pakistan, yang bahkan merasa bahwa ejekan dari Tiongkok lebih tajam daripada yang dilontarkan oleh mereka.
Seorang pengguna dari Pakistan berkomentar, “Bahkan orang Tiongkok lebih mengejek India daripada kami.”
Insiden ini datang setelah serangkaian ketegangan militer antara India dan Pakistan. Pada awal Mei 2025, India melakukan serangan rudal ke beberapa wilayah di Pakistan sebagai balasan terhadap serangan yang terjadi pada 22 April 2025 di Jammu dan Kashmir, yang mengakibatkan 26 korban tewas.
Sebagai respons, Angkatan Udara Pakistan mengklaim telah menembak jatuh lima jet tempur India, termasuk jet Rafale, yang baru saja diperoleh India dari Prancis.
Penggunaan media sosial dan video parodi dalam situasi seperti ini semakin mengaburkan situasi dan memperburuk ketegangan antara India dan Pakistan.
Pengamat internasional menilai bahwa penyebaran video parodi dan ejekan di media sosial hanya memperburuk ketegangan yang sudah ada, mengarah pada provokasi yang lebih besar antara kedua negara yang sudah memiliki hubungan yang tegang.
Gencatan Senjata
Meski kedua negara telah mengalami ketegangan beberapa hari terakhir, namun kedua negara yang memiliki senjata nuklir ini akhir setuju memulai gencatan senjata.
Kepala Kementerian Luar Negeri India, Vikram Misri, mengumumkan bahwa kepala operasi militer Pakistan menelepon mitranya dari India pada pukul 15.35 waktu setempat.
Mereka sepakat untuk menghentikan pertempuran mulai Sabtu pukul 17.00 (hari ini). “Kedua pihak sudah menerima instruksi untuk menjalankan kesepakatan ini,” kata Misri dalam konferensi pers.
Dia juga mengatakan bahwa para kepala operasi militer dari kedua negara akan kembali berbicara pada 12 Mei pukul 12.00.*