Hidayatullah.com– Medsos (media sosial) dan jaringan video sekarang menjadi sumber berita utama bagi masyarakat Amerika Serikat, mengalahkan kanal televisi tradisional dan situs berita, menurut hasil penelitian.
Lebih dari setengah (54%) masyarakat AS menerima berita dari jaringan seperti Facebook, X dan YouTube – mengalahkan TV (50%) serta situs dan aplikasi berita (48%), menurut Reuters Institute.
“Kemunculan media sosial dan berita berbasis personal tidak hanya terjadi di Amerika Serikat, tetapi perubahan tampaknya terjadi lebih cepat – dan dengan dampak yang lebih besar – di negara ini daripada di negara lain,” demikian menurut hasil penelitian itu seperti dilansir BBC Senin (16/5/2025).
Podcaster Joe Rogan merupakan sosok yang paling banyak ditonton, dengan hampir seperempat (22%) populasi mengaku melihat berita atau komentar yang disampaikannya sepekan lalu.
Penyusun hasil studi itu Nic Newman kemunculan medsos dan berita berbasis personal memberikan tantangan tersendiri bagi penyiaran tradisional.
Reuters Institute juga melihat adanya tren sebagian politisi yang bersedia memberikan waktu lebih luang kepada para pembawa acara online dibandingkan pewawancara dari media arus utama.
Meskipun populer, para pemengaruh dan sosok daring disebut sebagai sumber utama informasi yang menyesatkan atau keliru oleh banyak masyarakat dunia (47%) – sama seperti politisi.
Laporan itu juga menyatakan bahwa penggunaan platform X sebagai sumber berita stabil atau meningkat di banyak pasar, dengan peningkatan terbesar di AS.
Sejak Elon Musk membeli Twitter dan menamainya X pada 2022, banyak orang berideologi kiri – terutama kaum muda – berbondong-bondong menggunakan platform itu, sementara pengguna progresif memilih untuk meninggalkannya atau mengurangi aksesnya.
Di AS sendiri, proporsi pengguna X yang mengaku berideologi kanan bertambah tiga kali lipat setelah Musk membelin platform itu.
Di Inggris, pengguna X dari kalangan sayap kanan meningkat hampir dua kali lipat.
Pesaing X seperti Threads, Bluesky dan Mastodon tidak memberikan dampak besar secara global dengan cakupan hanua 2% atau kurang, menurut laporan tersebut.
TikTok menjadi medsos dan jaringan video yang pertumbuhan penggunanya paling cepat, digunakan sebagai sumber berita bagi 17% masyarakat dunia, naik empat persen sejak tahun lalu.
Penggunaan AI chatbot untuk memperoleh berita juga naik, dua kali lipat di kalangan usia 25 tahun ke bawah dibandingkan populasi secara keseluruhan.
Meskipun demikian, sebagian besar orang menduga AI akan membuat berita semakin kurang transparan, akurat dan kurang bisa dipercaya.
Semua generasi masih mempercayai sumber-sumber berita terkemuka yang memiliki catatan akurasi yang baik, meskipun mereka tidak lagi menggunakannya sesering dulu.
Hasil riset yang dibuat Reuters Institute itu merupakan laporan tahun ke-14 dan menanyai hampir 100.000 orang di 48 negara.*