Hidayatullah.com – Islamic Book Fair (IBF) 2025 resmi dibuka hari ini, Rabu (18/6/2025), di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan. Pameran buku Islam terbesar di Indonesia ini akan berlangsung selama lima hari, dari tanggal 18 hingga 22 Juni 2025.
Tahun ini, Islamic Book Fair diikuti oleh 222 penerbit, 42 perusahaan multiproduk, serta 14 pondok pesantren. Tak hanya dari dalam negeri, peserta pameran juga datang dari luar negeri seperti Arab Saudi, Mesir, Kuwait, dan Malaysia, yang turut menghadirkan produk unggulan masing-masing.
Ketua Islamic Book Fair 2025, Husni Kamil, menyatakan bahwa pameran ini bukan hanya sekadar tempat jual beli buku, melainkan juga ruang edukasi, interaksi, dan inspirasi. “Kami menghadirkan berbagai kegiatan seperti bedah buku langsung oleh penulis, diskusi bersama tokoh dan publik figur, serta program literasi lainnya,” ujarnya.
Selanjutnya, Husni menambahkan IBF 2025 akan dimeriahkan beragam acara seperti bedah buku langsung oleh penulis, diskusi bersama tokoh dan publik figur serta kegiatan literasi lainnya.
Tahun ini, kata Husni, panitia Islamic Book Fair menargetkan jumlah pengunjung sebanyak 300 ribu orang selama 5 hari pelaksanaan. Untuk mencapai target tersebut panitia bekerjasama dengan jaringan pondok pesantren se-Indonesia, sekolah, perguruan tinggi serta lembaga Islam lainnya.
Husni menegaskan bahwa Islamic Book Fair bukan semata ajang komersial, tetapi bagian dari gerakan kebudayaan dan pendidikan umat. “IBF 2025 bukan sekadar pameran buku, tapi ruang hijrah—dari kebodohan menuju ilmu, dari kegelisahan menuju ketenangan,” ungkapnya.
“IBF 2025 bukan sekadar pameran buku, tapi ruang hijrah, dari kebodohan menuju ilmu, dari kegelisahan menuju ketenangan. Literasi Islami adalah jalan membentuk pribadi yang tangguh, beradab, dan berkualitas. Kami mengundang seluruh masyarakat untuk hadir, merayakan ilmu, dan menjadi bagian dari jihad literasi di Islamic Book Fair 2025,” pungkasnya.*/Azzam