Dilansir DW Selasa (17/6/2025), sebuah laporan masyarakat sipil oleh organisasi Claim mendokumentasikan lebih dari 3.000 insiden anti-Muslim yang terjadi di Jerman sepan
Hidayatullah.com– Lebih dari 3.000 insiden islamofobia tercatat pada 2024, mulai dari serangan verbal hingga masjid dinodai.
Dilansir DW Selasa (17/6/2025), “Laporan Situasi Masyarakat Sipil tentang Rasisme anti-Muslim” mendokumentasikan 3.80 kasus serangan dan diskriminasi terhadap penduduk Muslim di Jerman pada 2024. Angka itu naik 60% dari 1.926 kasus pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2022, tercatat 898 kasus.
Rata-rata, setiap hari lebih dari delapan insiden terjadi. Serangan verbal merupakan bagian terbesar yaitu 1.558 kasus (hampir 56%). Sebanyak 25% merupakan kasus diskriminasi, dan 21% kasus penghinaan.
Laporan itu, yang disokong kementerian urusan pendidikan, keluarga dan dalam negeri Jerman, juga mencatat kenaikan serangan yang terkategori pidana serius. Claim mendokumentasi dua pembunuhan dan 198 kasus serangan fisik yang menimbulkan luka, termasuk tiga upaya pembunuhan atau serangan yang mengakibatkan luka serius, yang angkanya naik dari 0 pembunuhan dan 182 kasus serangan fisik berakibat luka pada 2023.
Dari insiden yang terjadi pada 2024, sebanyak 968 kasus menarget individu, 261 kasus menarget kelompok dan 72 kasus menarget institusi keagamaan terutama masjid. Dari kasus-kasus itu sebanyak 71% korban merupakan perempuan.
Menurut laporan Claim, peningkatan insiden islamofobia itu berkaitan dengan peristiwa-peristiwa geopolitik seperti serangan Israel terhadap Gaza yang dipicu oleh serangan Hamas pada Oktober 2023.
“Laporan ini mengejutkan,” kata Rima Hanano, wakil direktur eksekutif Claim.
Dia memperingatkan tentang bahaya peningkatan normalisasi serangan terhadap Muslim dan kebrutalan rasisme anti-Muslim di Jerman.*