Hidayatullah.com – Grand Syekh Al Azhar, Syekh Ahmad At-Tayyib, mengecam keras agresi militer ‘Israel’ terhadap Iran dan memperingatkan tindakan zionis itu bertujuan menjerumuskan kawasan ke dalam kekacauan dan konflik.
“Serangan sistematis dan kecerobohan yang sedang berlangsung oleh entitas ini bertujuan untuk menyeret seluruh kawasan ke ambang ledakan, memicu perang skala penuh yang hanya menguntungkan para pedagang darah dan senjata,” kata Imam Besar lembaga sunni paling terkemuka di dunia itu di X pada Jumat (20/06/2025).
Pernyataan Syekh At-Tayyib, yang ditulis dalam bahasa Persia dan belum pernah terjadi sebelumnya, menandakan sikap solidaritas dengan rakyat Iran di tengah meningkatnya ketegangan kawasan mengingat agresi yang diluncurkan pertama kali oleh penjajah ‘Israel’.
“Keheningan ini, dan kegagalan untuk mengakhiri tirani tersebut, hanya akan membahayakan keamanan global,” katanya. “Perang tidak dapat menciptakan perdamaian.”
Warga Iran memprotes agresi ‘Israel’
Pada Jumat, ribuan warga Iran turun ke jalanan Teheran dan kota-kota lain. Di bawah gerakan “Jumat Kemarahan dan Kemenangan”, mereka memprotes serangan penjajah ‘Israel’ ke negara mereka.
Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi mengumumkan pada hari Sabtu bahwa jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel meningkat menjadi 430, dengan lebih dari 3.500 warga sipil terluka sejak dimulainya serangan pada tanggal 13 Juni, menurut siaran pers Kementerian Kesehatan yang dikutip oleh media lokal.
Serangan ‘Israel’ telah menargetkan berbagai lokasi, termasuk depot rudal, fasilitas nuklir, dan daerah pemukiman di Teheran, Isfahan, Qom, Khorramabad, dan kota-kota lainnya.
Iran telah membalas dengan serangan pesawat nirawak dan rudal terkoordinasi di wilayah ‘Israel’.
Di pihak penjajah ‘Israel’, sedikitnya 25 orang tewas dan lebih dari 2.500 orang terluka dalam serangan Iran, menurut angka yang dirilis oleh otoritas ‘Israel’.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Jumat, Dewan Penentuan Kebijaksanaan Iran memperingatkan bahwa upaya untuk memaksakan persyaratan pada Republik Islam akan gagal. “Trump dan para pendukung entitas Zionis yang delusi harus tahu bahwa penyerahan rakyat kita atau pemaksaan perdamaian adalah ilusi yang tidak akan menjadi kenyataan,” kata dewan tersebut.*