Hidayatullah.com– Pertikaian tentang defisit anggaran negara Amerika Serikat antara Presiden Donald Trump yang berasal dari Partai Republik dengan miliarder Elon Musk memasuki babak baru, setelah pengusaha kelahiran Afrika Selatan itu hari Sabtu (5/7/2025) mengumumkan pembentukan partai politik baru yang dinamakan “America Party” (Partai Amerika).
Sehari setelah bertanya kepada pengikutnya di platform X apakah Amerika Serikat perlu memiliki partai politik baru, Musk mengumumkan di platform yang sama pada hari Sabtu bahwa “hari ini, America Party dibentuk untuk mengembalikan kebebasan kepada kalian”.
“Dengan faktor 2 banding 1, Anda menginginkan partai politik baru dan Anda akan mendapatkannya!” tulis Musk.
Pengumuman tersebut disampaikan setelah pada hari Jumat Presiden Trump mengesahkan RAPBN gendut yang disebutnya ”besar nan indah”, yang ditolak Musk karena dianggap akan memperbesar defisit.
Musk, yang menjadi orang terkaya di dunia berkat perusahaan mobil listrik Tesla dan perusahaan antariksa SpaceX, menghabiskan ratusan juta dolar supaya Trump memenangi pilpres November 2024. Dia ditunjuk Trump untuk memimpin sebuah departemen yang diberi nama Department of Government Efficiency (Doge) guna memangkas belanja negara AS yang besar pasak dari tiang. RAPBN gendut yang disahkan Trump tentu saja bertentangan dengan maksud dan tujuan pembentukan Doge.
Ketika ditanya di platform X apa hal yang membuatnya berubah dari mencintai Trump menjadi menyerangnya, Musk berkata: “Menaikkan defisit dari $2 triliun yang sudah gila di masa Biden menjadi $2,5 triliun. Ini akan membuat negara bangkrut.”
Musk sebelumnya mengatakan bahwa dia akan membuat partai politik baru dan menghabiskan uang untuk melengserkan para anggota parlemen yang mendukung RAPBN tersebut.
Trump awal pekan kemarin mengancam akan memotong subsidi miliaran dolar yang diterima perusahaan-perusahaan Musk dari pemerintah federal.
Politisi Partai Republik khawatir bahwa perseteruan Musk dengan Trump dapat merusak peluang mereka untuk melindungi mayoritasnya di parlemen dalam pemilihan kongres sela tahun 2026.
Meskipun Musk memiliki uang banyak, mendobrak duopoli Republik-Demokrat bukan perkara mudah atau bahkan mustahil, mengingat dominasi kedua partai itu sudah berlangsung lebih dari 160 tahun. Meskipun di lapangan banyak suara-suara yang menunjukkan kekecewaan terhadap Trump, namun jajak pendapat perihal kinerjanya sampai saat ini masih di atas 40 persen, lansir Reuters.*