Hidayatullah.com—Joseph Aloisius Ratzinger, bekas pemimpin tertinggi Tahta Suci Vatikan bergelar Paus Benediktus XVI, membantah tuduhan yang mengatakan bahwa dirinya menutupi-nutupi skandal seks para rohaniwan Katolik ketika masih menjabat.
Hal itu dikatakan Ratzinger dalam suratnya setebal 11 lembar kepada matematikawan dan penulis Italia, Piergiorgio Odifreddi, yang menulis tentang masalah-masalah yang dihadapi gereja Katolik Roma sebelum Ratzinger mundur dari jabatannya sebagai Paus pada Februari 2013.
“Sebagaimana yang Anda sebut soal pelanggaran moral terhadap anak-anak oleh para pendeta, saya hanya bisa mengatakan –seperti juga yang Anda tahu, mengetahuinya dengan keprihatinan mendalam. Tetapi saya tidak pernah berusaha untuk menutu-nutupi masalah ini,” kata Ratzinger, yang kini bergelar Paus Emeritus itu dikutip Guardian.
Salinan isi surat Ratzinger itu dimuat di koran La Repubblica edisi Selasa (24/9/2013), atas seizin pria asal Jerman tersebut.
Surat Ratzinger kepada penulis atheis Italia itu diyakini sebagai tanggapan pertama kali yang disampaikan langsung oleh bekas pemimpin Katolik itu mengenai tudingan skandal seks gereja yang ditutupi-tutupinya.
Selama ini, Vatikan mengatakan bahwa Ratzinger tidak pernah menutupi masalah itu dan berusaha untuk mengakhiri kekerasan seksual terhadap anak-anak oleh para rohaniwan gereja.
Kelompok-kelompok korban kebejatan pendeta menuding Ratzinger tidak melakukan upaya yang cukup guna mengakhiri kejahatan seksual tersebut, baik ketika dia menjabat sebagai Paus maupun sebelum menduduki tahta di Vatikan.
Pembelaan diri yang disampaikan Ratzinger tersebut muncul pada hari yang sama, dimana Romo Julio Cesar Grassi dijebloskan ke penjara setelah pengadilan di Argentina mengukuhkan vonis 15 tahun atas pastor itu, karena berhubungan seks dengan remaja pria.*