Hidayatllah.com–Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Ahad menggambarkan Israel sebagai “Negara Teroris” dan berjanji untuk menggunakan “cara apapun untuk melawan” pengakuan Amerika Serikat terhadap Yerusalem (Baitul Maqdis) sebagai ibu kota negara tersebut.
“Palestina adalah korban yang tidak berdosa, sedangkan Israel adalah negara teroris. Ya! Teroris!” kata Erdogan menegaskan dalam pidatonya di Kota Sivas, Turki, hari Ahad (10/12/2017) dikutip AFP.
“Kita tidak akan pernah meninggalkan Baitul Maqdis kepada negara yang telah membunuh anak-anak,” tambahnya.
Pidatonya dibuat beberapa hari setelah Presiden AS Doanld Trump mengakui Baitul Maqdis sebagai Ibu Kota Israel dan ingin memindahkan kedutaan besar Amerika dari Tel Aviv ke tempat suci umat Islam tersebut.
Baca: Erdogan Hubungi Presiden Indonesia dan Nigeria Bahas Al-Quds
Pada saat yang sama, pengumuman Donald Trump menimbulkan kemarahan rakyat Palestina dan memicu protes di negara-negara Islam dan Dunia Arab.
Empat warga Palestina tewas dan puluhan lainnya cedera dalam tindak kekerasan menyusul pengumuman Amerika tersebut.
Sebelumnya, Erdogan menggambarkan status Baitul Maqdis , di mana sektor timur Palestina menganggapnya sebagai ibu kota negara masa depannya, sebagai “garis merah” bagi umat Islam. Dia menggambarkan deklarasi Trump sebagai “batal demi hukum”.
Presiden Turki menggunakan posisinya sekarang sebagai ketua Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk mengadakan pertemuan puncak untuk kelompok penampang Islam pada hari Rabu ini.
“Kami tidak akan menelantarkan Yerusalem (Baitul Maqdis) dalam belas kasihan negara yang membunuh banyak anak-anak.”
Baca: Angkatan Bersenjata Malaysia Tunggu Instruksi Bela Baitul Maqdis
Selama pidatonya, Erdogan memegang gambar seorang pria Palestina berusia 14 tahun dari Hebron di Tepi Barat yang dijajah dan diseret oleh tentara Israel.
Membalas pidato Erdogan, PM Israel Benyamin Netanyahu di sela-sela kunjungan kenegaraan ke Prancis ia menuding Erdogan sebagai pendukung ‘teroris’ dan pembunuh orang-orang tak berdosa di Kurdi.
Secara terpisah, juru bicara Erdogan, Ibrahim Kalin, menanggapi komentar Netanyahu itu dengan mengatakan, “Daripada menyerang negara dan pemimpin kami, otoritas Israel lebih baik mengakhiri pendudukan mereka atas wilayah Palestina,” sebutnya.
Turki dan Israel telah memperbaiki hubungan mereka selama beberapa tahun terakhir namun Erdogan terus membela Palestina dan sering mengkritik Israel.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan akan bertemu dengan Erdogan pada hari Senin ini di Turki guna membahas krisis di Yerusalem.
Reaksi keputusan Donald Trump, Federasi Sepak Bola Turki meminta semua klub yang bermain di Liga Super, Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 untuk membuka spanduk Baitul Maqdis saat memasuki lapangan sebelum awal pertandingan minggu ini.*