Hidayatullah.com–Terkait tayangan berjudul “Berdarah Yahudi, Bernafas Indonesia” di Metro TV, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mengaku tak lagi berharap permintaan maaf, namun akan melanjutkan tuntutan ke pihak Metro TV.
Adanya bendera KAMMI dalam tayangan tersebut dinilai fakta bahwa Metro TV menganggap KAMMI adalah intoleran, demikian menurut Humas KAMMI Pusat, Zahra Choiri.
“Tayangan tersebut adalah kampanye hitam Metro TV untuk menyudutkan umat Islam yang pro Palestina,” tegas Zahra kepada hidayatullah.com, Rabu (20/02/2013) di Jakarta.
Menurut Zahra, saat ini KAMMI sedang mempersiapkan pengacara sebelum mengajukan gugatan ke Metro TV. Zahra juga menjelaskan bahwa mereka sudah mendapat beberapa masukan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
“KAMMI sudah mempelajari video tersebut, kami sudah punya bukti kuat,” tambahnya lagi.
Zahra juga menjelaskan bahwa permasalahan tayangan pendek di acara Inside Metro TV itu tidak bisa ditolerir lagi. Selain menuntut Metro TV, Zahra berharap umat Islam bisa kritis terhadap tayangan-tayangan televisi yang merendahkan eksistensi umat Islam sebagai mayoritas di Indonesia.
Sebelumnya, hari Senin (18/02/2013) KAMMI melayangkan surat ke KPI guna mengadukan keberatan tayangan Metro TV edisi Kamis, 14 Februari 2013 tersebut.
KAMMI mengaku mengadukan ke KPI, karena secara sengaja dalam tayangan tersebut menvisualkan aksi organisasi kemahasiswaan Muslim kampus tersebut dengan menyebutnya massa intoleran dan kelompok ‘anti semit’ (anti Yahudi). [baca juga: Tayangan “Berdarah Yahudi, Bernafas Indonesia” yang Dianggap Meresahkan Itu]
Selain ada visual bendera KAMMI, pada tayangan 5 menit itu juga dinampakkan aksi massa Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan sebuah ormas Islam di Surabaya juga melakukan aksi anti Yahudi sebagai bentuk dukungan dan pembelaan terhadap perjuangan Palestina.*