Hidayatullah.com—HSBC, bank terbesar di Eropa dengan banyak cabang di berbagai negara, mengumumkan akan memangkas 25.000 karyawan yang tersebar di berbagai cabangnya sebagai bagian dari restrukturisasi, keluar dari bisnisnya di Brazil dan Turki, serta mempertimbangkan untuk tidak lagi menjadikan London sebagai kantor pusat.
Dalam sebuah pernyataan yang dikirm kepada Hong Kong Stock Exchange hari Selasa (9/6/2015), HSBC mengatakan restrukturisasi yang dilakukannya diharapkan dapat menghemat $5 milyar biaya pertahun dalam waktu dua tahun.
Dalam sebuah pernyataannya pimpinan eksekutif HSBC Stuart Gulliver mengatakan bank tersebut sedang melakukan “pembentukan ulang” atas portofolio bisnisnya.
“Bank ini mengerahkan kembali sumber-sumber dayanya untuk menggapai kesempatan pertumbuhan masa depan yang diharapkan dan menyesuaikan diri terhadap perubahan struktural dalam iklim sekarang ini,” kata Gulliver dikutip AFP.
HSBC ingin mencapai penghematan biaya $4,5 milyar hingga $5 milyar pertahun, termasuk dengan menjual bisnisnya yang berada di Turki dan Brazil, kata pernyataan itu seraya menambahkan bahwa perusahaan akan meningkatkan investasinya di Asia.
HSBC juga mengatakan akan merampungkan kajian soal relokasi kantor pusatnya pada akhir tahun ini.
Inggris, negara di mana kantor pusat HSBC berada saat ini, memberlakukan kontrol yang lebih ketat pada sektor perbankan sejak tahun 2008, ketika krisis keuangan global membengkakan biaya-biaya.
Sebuah laporan investor HSBC yang dirilis hari Selasa (9/6/2015) menyebutkan bahwa akan ada pemangkasan 10 persen karyawan, atau sekitar 22.000-25.000 orang dari total 250.000 stafnya di seluruh dunia.*