Hidayatullah.com–Menyusul Libanon, Tunisia akan membatalkan pemutaran film terbaru Hollywood, Wonder Woman di negaranya.
Association of Young Lawyers Tunisia melayangkan gugatan untuk membatalkan penyiaran film yang dijadwalkan akan dilakukan hari ini.
Menurut anggota asosiasi Sedki Jelassi, pembatalan itu merupakan reaksi atas komentar yang dibuat oleh aktris Israel yang membintangi film itu, Gal Gadot, yang mendukung “tentara Zionis yang ikut serta dalam perang melawan Gaza pada 2014.”
“Kami tidak menerima anak-anak kami menonton film ini,” yang akan sama halnya dengan “menormalisasi hubungan dengan Israel,” Presiden Association of Young Lawyers Tunisia, Yassine Younsi, mengatakan pada Business News.
Beberapa orang di sosial media mengkritisi langkah asosiasi itu, tulis Middle East Monitor (MEMO), Selasa (07/06/2017).
Lassaad Goubantini, seorang distributor film di Tunisia, mengonfirmasi bahwa dia tidak akan menyiarkan film itu dan menyatakan bingung terhadap keputusan pembatalan tersebut. “Keputusan yang tidak memperbolehkan penyiaran film itu didasari oleh tuduhan yang tidak berdasar,” dia mengatakan Huffington Post Tunisie.
Popular Front juga telah mengambil langkah yang sama untuk membatalkan penyiaran film itu. “Popular Front bahkan telah menghubungi Menteri Kebudayaan, Mohamed Zine El Abidine, yang berjanji untuk mencegah pemutaran film itu di bioskop-bioskop Tunisia, menurut Wakil Tarek Barrak,” seperti yang ditulis di situs mereka.
Gadot telah tampil dalam serangkaian film yang sebelumnya pernah ditayangkan di Tunisia.
Baca: Puluhan Pembuat Film Inggris Ajak Boikot Festival Film Israel Seret 2015
Direncanakan rilis besok, di sela-sela festival di Aljir, penayangan film itu di Aljazair juga dipertanyakan.
“Film itu akan diprogram ulang setelah masalah administrasi yang terkait dengan hak eksploitasi dapat diselesaikan,” Amine Idjer, kepala komunikasi di MD Ciné, mengatakan pada AFP.
Dia menjelaskan bahwa Kementrian Kebudayaan Aljazair telah meyakinkan bahwa pemograman ulang itu tidak ada hubungannya dengan kampanye boikot yang dilancarkan di internet.
Libanon merupakan negara pertama yang melarang film itu sebagai protes terhadap peran aktris Israel dalam mendukung tentara Zionis dalam Perang Gaza di tahun 2014.*/Nashirul Haq AR