Hidayatullah.com—Sebanyak tiga pemuda Palestina gugur meninggal dunia di Hebron, Al-Quds dan Tepi Barat Kamis (29/10/2015) kemarin.
Dengan demikian jumlah korban sejak meletusnya Intifada Al-Quds awal bulan ini sudah mencapai 68 orang, demikian rilis Palestine Information Centre (PIC).
Kementerian Kesehatan menegaskan, jumlah yang meninggal dunia dari Tepi Barat dan Al-Quds mencapai 50 orang,dari Jalur Gaza 17 orang di antaranya ibu hambil dan bayinya. 20,58% korban Intifada al-Quds adalah anak-anak.
Jumat Kemarahan
Sementara itu, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Tepi Barat yang terjajah mengajak seluruh rakyat Palestina untuk keluar dalam demonstrasi dan konvoi yang akan dimulai Jumat (30/10/2015) siang ini dari seluruh penjuru Tepi Barat menuju titik pertemuan untuk bentrok dengan tentara Zionis Israel.
“Darah para pemuda dan gadis rakyat kami yang mengalir setiap hari di atas tanah kami yang diberkahi, menuntut segenap rakyat Palestina yang marah untuk membalas perbuatan penjahat Zionis dengan kuat dan tegas,”ujar Hamas dalam keterangan persnya dilansir laman PIC.
Hamas menunjukkan bahwa sejumlah aksi nasional akan bermunculan dari berbagai kota Tepi Barat setelah shalat Jumat (waktu Palestina) langsung, sebagai bentuk seruan untuk mobilisasi rakyat dan partisipasi yang luas dalam berbagai macam aksi tersebut.
Hamas menekankan bahwasanya penahanan jenazah para syuhada oleh penjajah Zionis Israel adalah dengan garis merah yang tidak mungkin kita lewati.
Namun gerakan segenap rakyat kami yang marah, akan memaksa penjajah untuk mengembalikannya.
Hamas juga mengapresiasi aksi-aksi heroik para pemuda Palestina yang sangat menggentarkan, sebagai bentuk menuntut balas atas darah para anak-anak rakyatnya, pembelaan terhadap kehormatan serta membela tempat-tempat suci.
Selain itu, Hamas juga menyeru untuk terus meningkatkan perlawanan terhadap musuh yang tidak mengetahui kecuali bahasa kekuatan dan peperangan.*