Hidayatullah.com–Tiga belas warga Iran ditahan atas tuduhan terorisme di Arab Saudi, menurut sumber keamanan.
Sumber tersebut mengatakan sembilan warga Iran yang ditangkap dalam jangka waktu 10 hari terakhir berasal dari sejumlah lokasi di Arab Saudi.
Warga Iran ini merupakan bagian dari dua kelompok: yang pertama terdiri dari tujuh terduga teroris dan yang kedua terdiri dari dua tersangka.
Sumber yang dikutip Saudi Gazette Selasa (21/03/2016), itu juga mengatakan warga Iran tersebut tidak melakukan perlawanan saat ditangkap dan tidak juga berusaha melarikan diri.
Empat warga Iran yang telah berada di penjara menghadapi dakwaan yang sama. Salah satunya ditangkap merupakan bagian dari 32 mata-mata untuk Iran antara Maret hingga Mei 2013. Lainnya merupakan seorang warga Afghanistan dan 30 warga Saudi.
Anggota sel tersebut akan dihadapkan ke pengadilan kriminal di Riyadh yang akan kembali dikumpulkan pada Ahad setelah tiga hari istirahat.
Pengadilan memberi waktu istirahat sesi pertama pada 23 Februari setelah memberi para terdakwa pemberian kertas berisi dakwaan atas mereka.
Hakim dalam kasus itu meminta mereka untuk menyiapkan pembelaan mereka untuk ronde kedua dari sesi tersebut.
Dia juga meminta mereka untuk menyewa pengacara atau meminta pengadilan melakukan itu untuk mereka.
Menurut sumber pengadilan, jaksa penuntut umum mengajukan hukuman mati bagi 25 dari mereka. Mereka didakwa melakukan pengkhianatan berat, menjadi penghubung bagi intelejen Iran, bertemu dengan beberapa dari mereka di Iran dan Libanon, bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei dan memberi data sipil dan militer tentang kerajaan tersebut pada Iran.
Para mata-mata tersebut juga didakwa menyimpan kontak sejumlah pejabat dan diplomat Iran di kedutaan di Riyadh, konsulat di Jeddah dan misi Iran terhadap Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Sumber pengadilan mengungkap bahwa terdakwa berwarganegara Saudi merupakan seorang ahli nuklir, lainnya merupakan seorang pemilik perusahaan Haji setempat, seorang yang lain merupakan tentara pada pasukan militer Haji, adapula seorang pengajar dengan pengalaman bertahun-tahun sedangkan yang lain terdapat pegawai bank, pejabat pemerintah dan pebisnis.*/Nashirul Haq AR