Hidayatullah.com– Abu Bakar Baasyir tidak setuju atas segala ajaran dan tindakan terorisme di negeri damai seperti Indonesia. Termasuk ledakan bom yang terjadi di kawasan Thamrin, Jakarta, 14 Januari 2016 lalu.
Demikian diungkapkan putranya, Abdurrahim Baasyir, kepada wartawan termasuk hidayatullah.com di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jl Kramat Raya, Jakarta, belum lama ini.
“Seperti yang saya tanyakan langsung kepada beliau. Beliau sudah menyatakan bahwasanya bom Thamrin adalah sebuah pelaksanaan ajaran yang tidak benar,” ujarnya didampingi Wakil Sekjen PBNU Ishfah Abidal Aziz.
Iim, sapaannya, mengatakan, usai peristiwa bom Thamrin itu, pihak keluarga mengabarkannya kepada Abu Bakar Baasyir.
“Jadi beliau sejak awal pun ketika kita beritahukan, kita infokan tentang peristiwa itu, (beliau) sudah langsung menyatakan tidak setuju, menyayangkan, menyesalkan perbuatan seperti itu terjadi di negeri ini,” ungkapnya.
Baasyir, lanjutnya, berpendapat, bahwa pelaku bom maupun pihak-pihak yang terlibat di dalamnya itu harus dihukum setimpal. Sebab telah membunuh orang-orang tak berdosa. [Baca: Putra Abu Bakar Baasyir: Kami Tidak Pernah Diajarkan Kekerasan]
“Justru beliau berpandangan bahwa pemboman yang terjadi di negeri ini sangat merugikan Islam dan kaum Muslimin. Karena pasca rentetan bom yang terjadi di negeri kita ini, terjadi berbagai macam fitnah terhadap kaum Muslimin,” ungkapnya.
“Kaum Muslimin sesama kaum Muslimin (jadi) saling bermusuhan. Dan juga intinya membawa kerugian lah buat Islam dan kaum Muslimin,” tambah Iim.
Menghormati Kalangan NU
Terkait hal itu, Wakil Sekjen PBNU Ishfah mengaku sepemahaman dengan Baasyir. [Baca: Ketua PBNU: Jangan-jangan Google Diciptakan untuk Merusak Umat Islam]
“Apa yang disampaikan oleh Ustadz Abdurrahim Baasyir saya kira seperti itu. Jadi di negara yang damai, kita jaga kedamaian, kita jaga hubungan, tanpa harus kehilangan prinsip-prinsip yang lebih mendasar,” ujarnya saat ditanya soal sosok Baasyir di matanya.
Sementara itu, Iim mengatakan, keluarga Baasyir sangat menghormati kalangan NU, bahkan berharap lebih kenal lagi. Ia pun ingin berjumpa dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj untuk berdiskusi.
“Kalau bisa bertemu mungkin nanti bisa berdialog, dan tahu apa yang sebenarnya pemikiran-pemikiran beliau. Supaya tidak lagi terjadi halangan-halangan atau anggapan-anggapan yang di luar dari apa yang sebenarnya,” ujarnya.
Kedatangan keluarga Baasyir ke Kantor PBNU untuk mengklarifikasi pernyataan Said Aqil yang diberitakan menyebut Baasyir mendukung pemboman bunuh diri. [Baca: Luruskan Pernyataan Said Aqil, Dua Putra Abu Bakar Baasyir Sambangi PBNU]*