Hidayatullah.com—Milisi bersenjata Hizbullah yang dikenal pro Syiah menuduh kelompok jihadis berada di balik kematian komandan militernya, Mustafa Amine Badreddine. Sebelumnya Israel tdituduh bertanggung jawab atas kematian Badreddine.
“Investigasi yang dilakukan menunjukkan bahwa ledakkan, yang menargetkan salah satu basis kami dekat Bandara Internasional Damaskus, dan yang menyebabkan komandan Mustafa Badreddine mati syahid, merupakan serangan senjata yang dilakukan oleh kelompok takfiri,” dalam pernyataan yang dipublikasikan hari Sabtu, dikutip BBC, Sabtu (14/05/2016)
Istilah takfiri sering digunakan kelompok Syiah menyebut lawannya, terutama untuk menyebut para pejuang pembebasan dan mujahidin di Suriah.
Sebelumnya, Hizbullah telah menuding Israel melakukan sejumlah pembunuhan atas pejuangnya di Suriah sejak konflik di negara itu dimulai.
Kelompok itu telah berdiri di saat dimulainya pendudukan Israel di Libanon pada awal 1980an, dan menyebutnya sebagai “kemusnahan” Israel.
Ribuan hadiri pemakaman
Ribuan orang berkumpul untuk menghadiri pemakaman komandan militer Hizbullah Mustafa Amine Badreddine.
Dia tewas dalam sebuah ledakan di dekat bandara Damaskus, seperti disampaikan oleh kelompok yang berbasis di Libanon.
Seperti diketahui, Hizbullah mengirimkan ribuan pasukan tentara untuk mendukung Rezim Bashar al Assad.
Pada 2015, AS mengatakan Badreddine berada di balik operasi militer Hizbullah di Suriah sejak 2011 lalu.
Dia juga didakwa dalam kasus pembunuhan mantan PM Libanon Rafik Hariri di Beirut pada 2005 lalu.
Sejumlah foto pemakaman menunjukkan bagian peti mati dibawa oleh massa pendukung di bagian selatan Beirut, dan beberapa diantaranya meneriakkan “Kematian untuk Amerika” dan slogan Syiah.
Wartawan BBC Quentin Sommerville, yang berada di Libanon, mengatakan sejumlah orang yang hadir di pemakaman menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut, dengan mengatakan: “Hizbullah memiliki banyak mata-mata.”
Sementara yang lain menyebutkan tanpa Badreddine, “Daesh [nama lain dari ISIS] akan berada di sini.”*