Hidayatullah.com– Kota Batam di Kepulauan Riau cocok sebagai pintu gerbang bagi ormas Islam untuk mengembangkan sayapnya ke kawasan Asia.
Demikian menurut dai peraih Anugerah Batam Madani, Jamaluddin Noor, di Batu Aji, Batam, Selasa, 28 Syawal 1437 H (02/08/2016).
Memang, kata dia, ormas Islam perlu memperluas jangkauannya ke luar negeri khususnya bagi yang belum.
“Artinya, kita tidak asyik dengan apa yang kita capai di dalam negeri. Wilayah dakwah orang beriman tidak boleh terbatas dan tersekat dalam konteks nasional,” ujarnya kepada media ini di kantornya.
Untuk mencapai langkah itu, saran Ustadz Jamal, sapaannya, ormas Islam perlu menyiapkan sarana dan prasarana di Batam, seperti kantor khusus.
Pengadaan kantor itu, menurutnya, dapat dimanfaatkan untuk pelayanan publik global. Juga akan memudahkan ormas Islam berkomunikasi dan berkoordinasi dengan dai-dai nasional atau internasional.
Ia mengatakan, secara geografis, posisi Batam sangat strategis, relatif dekat dengan sejumlah wilayah Asia khususnya bagian tenggara.
“Paling tidak pintunya Asia Tenggara melalui Singapura, kemudian Malaysia, terus bisa juga ke Brunei Darussalam sampai kepada Thailand,” ujarnya.
Begitu pula, jelasnya, berbicara soal ekonomi nasional dan perpolitikan, di kota yang dipimpin Wali Kota Muhammad Rudi ini ada semua.
“Faktor-faktor kedekatan dengan muatan-muatan Melayu itu, kan, lebih mudah ormas Islam masuk,” ungkap Ketua Departemen Hubungan Antar Lembaga Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah ini.
Kantor Asia Raya
Disinggung soal ormas tempatnya bernaung, ia mengatakan, salah satu amanat Musyawarah Nasional IV pada November 2015 adalah membuka hubungan internasional.
Hal tersebut sudah ditempuh ormas ini. Di antaranya dengan melakukan berbagai kerja sama sejumlah bidang di Turki dan Sudan melalui Departemen Luar Negeri, Maret 2016.
Khusus di Asia, Jamal berharap, langkah serupa segera ditempuh ormas tersebut. Saat ini di Batam sedang dibangun sebuah gedung yang disebutnya Kantor Hidayatullah Asia Raya.
Dalam hal ini, yayasan ormas itu di Batam bermaksud memfasilitasi ormas-ormas Islam dalam membuka hubungan internasional khususnya Asia.
“Kemahiran dari sisi bahasa teman-teman (kader) ini sangat diharapkan, baik bahasa Inggris maupun bahasa Arab. Dan tentu yang banyak di sekitar kita ini (Batam. Red) adalah bahasa Mandarin atau bahasa China,” ujar Ketua Yayasan Hidayatullah Batam ini.
Pantauan media ini, pembangunan kantor yang sedang dikebut itu berlokasi di kawasan Tanjung Uncang tepatnya di kampus II yayasan itu.
Kantor bertingkat itu ditargetkan diresmikan penggunaannya pada akhir 2016. Tempat ini di antaranya akan dijadikan pusat pendidikan dan pelatihan, area pertemuan tokoh-tokoh antar ormas Islam, serta laboratorium dakwah.
“DPP bisa memanfaatkan ini kantor,” ujarnya.*