Dari angka inflasi hingga glow-up, kita kupas tuntas potensi bisnis yang bikin dompet dan wajah glowing bersamaan!
oleh: Agus M Maksum
Hidayatullah.com | AKHIR Desember 2024, BPS kembali merilis data inflasi. Angka nasional terkendali di 1,57%—tampak biasa saja. Tapi di balik itu, ada sektor yang meledak dengan gemilang: Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya. Inflasinya mencapai 7,02%—yang tertinggi di antara semua kelompok.
Fenomena ini tentu menarik perhatian. Saya mencoba mencari tahu lebih dalam. Hingga Kepala BPS memberikan penjelasan yang sederhana namun mencengangkan:
“Pak Agus, inflasi sektor ini naik karena harga emas perhiasan naik, sejalan dengan kenaikan harga emas global.”
Ah, jadi ini bukan hanya tentang Skincare atau salon mewah. Emas perhiasan, simbol kekayaan dan investasi yang tak lekang waktu, ternyata menjadi pemain utama di balik lonjakan ini.
Emas: Kilau yang membawa inflasi
Harga emas di pasar global meroket sepanjang 2024. Ini bukan sekadar isu ekonomi global, tapi juga respons atas ketidakpastian politik dan ekonomi dunia. Orang-orang berbondong-bondong membeli emas sebagai aset aman, termasuk di Indonesia.
Di sini, emas bukan hanya alat investasi. Bagi banyak orang, khususnya generasi muda, emas perhiasan kini menjadi bagian dari gaya hidup. Gelang, cincin, hingga kalung bukan lagi sekadar aksesori, melainkan simbol prestise dan keamanan finansial.
Lihat saja toko-toko emas hari ini. Bukan hanya ibu-ibu pengajian yang memenuhi gerainya, tetapi juga generasi Z dan milenial. Mereka tak hanya mencari emas sebagai investasi, tetapi juga sebagai bagian dari gaya hidup “glow up”.
Skincare dan salon mendominasi
Tentu, emas bukan satu-satunya cerita di sektor ini. Skincare tetap menjadi primadona. Produk-produk seperti serum niacinamide dan sunscreen SPF 50 kini menjadi kebutuhan dasar, terutama bagi generasi muda.
Brand lokal seperti Somethinc dan Avoskin semakin mengukuhkan diri sebagai pemain utama.
Di sisi lain, layanan berbasis aplikasi seperti GoGlam juga semakin populer. Kini, orang tidak perlu lagi pergi ke salon untuk potong rambut atau pijat.
Dengan beberapa klik di aplikasi, layanan tersebut datang ke rumah. Praktis, modern, dan tentu saja, memanjakan.
Glow Economy: peluang di tengah kilau
Dari penjelasan Kepala BPS tadi, satu hal menjadi jelas: ada peluang besar di Glow Economy.
Bayangkan, Anda membuka toko online bernama GlowEssence Store. Fokusnya? Menjual produk Skincare berbahan alami atau perhiasan custom untuk generasi muda. Dengan modal awal hanya Rp 100 juta, Anda bisa memanfaatkan tren ini untuk menghasilkan pendapatan hingga Rp 15 juta per bulan.
Atau, Anda bisa membuka lini edukasi kecantikan. Webinar tentang memilih Skincare yang aman atau cara memadukan emas sebagai investasi dan gaya hidup bisa menjadi magnet bagi konsumen.
Inflasi membawa peluang
Fenomena Glow Economy ini mengajarkan kita satu hal: inflasi bukan hanya soal angka, tetapi juga tentang cerita di baliknya. Dari Skincare hingga emas, dari salon berbasis aplikasi hingga toko online, semua ini adalah bagian dari narasi besar tentang bagaimana generasi muda mengubah wajah ekonomi.
Jadi, apa yang akan Anda lakukan? Melihat fenomena ini sebagai tantangan, atau menjadikannya peluang besar untuk glowing bersama?
Karena di dunia ini, bukan hanya wajah yang bisa glowing —dompet Anda juga. Selamat datang di Glow Economy!*
Wakil Ketua Koperasi Serasi Digital Nasional, dan Pemegang Patent Platform Digital Ekonomi Pancasila